RUU Pornografi Ditunda Pengesahannya

VIVAnews – Rancangan Undang-Undang (RUU) Pornografi ditunda pengesahannya untuk mendengarkan aspirasi dan mengakomodasi berbagai masukan. Demikian dikatakan anggota Pansus RUU Pornografi dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) Lukman Hakiem ketika menemui massa yang berunjuk rasa yang pintu gerbang depan gedung DPR/MPR, Kamis, 22 Oktober 2008.

Lukman Hakiem mengakui dalam pembahasan RUU ini ada pro dan kontra. “Kalau DPR melakukan diktator mayoritas, maka sebenarnya delapan dari 10 fraksi sudah menyetujui RUU tersebut, tetapi kami tidak mau melakukan itu,” kata Lukman Hakiem.

Dikatakannya, karena itu tidak boleh ada tirani minoritas dalam pembahasan RUU ini. Seharusnya RUU ini dijadwalkan disahkan besok, 24 Oktober 2008, namun ditunda hingga pekan depan. Para pengunjuk rasa berasal dari FPI, MUI, kader pemuda PPP, elemen mahasiswa aliansi badan otonom pemuda partai.

Menurut Sekjen Organisasi Otonom Pemuda di bawah PPP, Nurmila Muslim, semua elemen tersebut bergabung untuk mendesak pemerintah dan DPR segera mengesahkan RUU Pornografi yang sudah lama ditunggu. “Kami sudah menunggu tujuh tahun, itu adalah penzaliman terhadap umat,” kata Nurmila. Para perwakilan pengunjuk rasa ini akan ditemui Ketua DPR Agung Laksono, siang ini.

Sedangkan Lukman Hakiem ketika ditanya mengapa setuju dengan pengesahan RUU ini, mengatakan, negeri ini sudah sangat liberal. Dicontohkannya, di negara lain majalah Playboy tidak dipajang di took. Jika hanya ada yang tanya dikeluarkan. “Tapi di sini Playboy bahkan dijual di perempatan, ini kan merusak,” katanya.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024