VIVAnews - Saham-saham unggulan (blue chips), termasuk saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) publik tercatat sebagai saham yang mendominasi daftar sepuluh besar saham dengan kerugian terbesar (top looser) perdagangan sesi I Senin, 27 Oktober 2008, pukul 10.00 WIB di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham-saham itu adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Tambang Barubara Bukit Asam Tbk (PTBA),dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Menurut analis Perum Pegadaian Deni Hamzah, kepanikan pelaku pasar terhadap pelemahan rupiah yang bergerak di kisaran 10.300-10.500/US$ pagi ini mendorong aksi jual investor terhadap saham-saham unggulan. "Adanya indikasi pelepasan portofolio asing melalui broker asing yang sengaja menjatuhkan indeks dikala likuiditas saham sedikit dan investor tidak berani mengambil posisi beli/jual saham turut memicu," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin.
PT Astra International Tbk (ASII) menempati urutan pertama paling rugi, karena terkoreksi Rp 900 (10 persen) ke level Rp 8.100. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) di posisi kedua, setelah melemah Rp 800 atau 9,87 persen menjadi Rp 7.300. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berada di urutan berikutnya, dengan harga ditutup turun Rp 550 (9,73 persen) di Rp 5.100.
Sedangkan TLKM bersandar di nomor empat, karena harganya terkoreksi Rp 550 atau 9,32 persen menjadi Rp 5.350 dan PT Uniliver Indonesia Tbk (UNVR) bercokol ada di urutan kelima, setelah harganya melemah Rp 5000 (6,89 persen) di posisi Rp 6.750.
Sementara itu, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PTBA, PT Indosat Tbk (ISAT), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan Bank Rakyat Indonesia masing-masing juga menempati sepuluh besar daftar saham dengan kerugian terbesar sesi I pagi ini.