Produk Derivatif Mobile-8 Tertahan di Lehman

VIVAnews – PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) berpotensi kehilangan keuntungan seiring dipailitkannya Lehman Brothers. Perseroan masih memiliki produk derivatif senilai US$ 9,7 juta dari transaksi swap dengan anak perusahaan Lehman Brothers, Lehman Brothers Special Financing (LBSF).

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

“Dengan pailitnya Lehman, potensi keuntungan yang akan diterima perseroan menjadi tidak pasti,” kata Direktur Mobile-8 Telecom Anthony C Kartawiria dalam keterbukaan informasi bursa yang dipublikasikan Kamis, 30 Oktober 2008.

Menurut Anthony, besarnya kewajiban yang dapat diestimasi dari nilai marked to market produk derivatif tersebut belum dapat dipastikan. Hal itu karena sejak Lehman dipailitkan, perseroan tidak menerima penjelasan terbaru tentang estimasi marked to market tersebut.

Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau

Manajemen menilai, perseron meragukan kemampuan LBSF untuk melaksanakan kewajiban, karena induk perusahaan, Lehman Brothers, telah menyatakan pailit. “Perseroan tidak akan mencatat transaksi tersebut hingga adanya kepastian lebih lanjut,” tegas dia.

Dia menambahkan, perseroan masih memiliki utang obligasi sebesar Rp 675 miliar. Namun, penggunaan dana hasil penerbitan obligasi tersebut telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Religion Ministry Issues 75 thousand Visas for Indonesian Hajj Pilgrims

Selain itu, perseron memiliki utang sebesar US$ 100 juta, dengan sebagian besar dana digunakan untuk pelunasan kewajiban kepada Lehman Commercial Paper Inc. Sisanya akan digunakan untuk pembiayaan modal dan modal kerja perseroan.

Sementara itu, terkait penjualan saham Mobile-8 oleh PT Global Mediacom Tbk kepada Jerash Investment Ltd,  menurut Anthony, perseroan akan melakukan penawaran pembelian kembali utang obligasi dengan harga 101 persen dari par value. Jerash Investment Ltd sebagai pemegang saham baru akan memimpin perseroan dalam restrukturisasi utang dengan pemegang obligasi.

Saat ini, struktur pemegang saham perseroan adalah PT Global Mediacom Tbk (19 persen), Qualcom Incorporated (5,01 persen), KT Freetel (2 persen), Jerash Investment Ltd (32 persen), dan publik (41,99 persen).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya