Aman Mengonsumsi Multivitamin

VIVAnews - Mengonsumsi suplemen multivitamin telah disarankan selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kesehatan. Apalagi bagi mereka yang jarang makan sayur dan buah. Namun beberapa penelitian menyebutkan, konsumsi multivitamin terlalu sering bisa mempercepat kematian.

Ungkap Momen Pelukan Terakhir dari Babe Cabita, Istri: Terasa Hangat

ConsumerLab.com, yang menjadi pengawas industri obat-obatan, menemukan bahwa 11 dari 21 produk multivitamin yang dites hanya mengandung sedikit vitamin dan justru memiliki kandungan zat kimia berbahaya seperti timbal.

Sebuah riset di Denmark yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association, menyatakan bahwa mengonsumsi vitamin secara berlebihan justru bisa memperpendek usia Anda.

Putuskan Lepas Hijab, Zara Tegaskan Tak Akan Pakai Busana Seksi

Bagaimanakah mengonsumsi vitamin yang aman? Ahli nutrisi dari Harvard and Tufts University akan menjawab beberapa pertanyaan seputar multivitamin.

Amankah multivitamin?

Rupanya Denny Caknan Konsultasi dengan Ulama Sebelum Nikahi Bella Bonita

Pakar kesehatan dari Tufts University dan Linus Pauling Institute di Oregon State University menyatakan bahwa vitamin tidak berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi sesuai aturan. Mereka menganggap, hasil penelitian yang menyatakan vitamin bisa menjadi pemicu kematian tidak bisa dijadikan patokan bahwa semua vitamin berbahaya.

Memang ada beberapa vitamin yang tidak aman dikonsumsi. Oleh karena itu, lebih baik Anda konsultasikan dengan dokter sebelum memilih vitamin untuk dikonsumsi.

Apakah vitamin yang mahal bisa menjadi jaminan kesehatan?

Harga bukanlah jaminan kualitas multivitamin. Pada kenyataannya, beberapa multivitamin yang harganya mahal gagal melewati tes standar kualitas yang dilakukan ConsumerLab.com. Bahkan, banyak multivitamin yang harganya cukup ekonomis memberikan hasil yang lebih baik.

Bagaimana memilih multivitamin yang tepat?

Pastikan memilih vitamin yang sesuai dengan kondisi tubuh. Pada usia produktif, setidaknya wanita membutuhkan vitamin yang mengandung 400 mikrogram (mcg) asam folat, yang membantu tubuh memproduksi sel baru.

Wanita hamil membutuhkan kadar asam folat yang lebih tinggi, yaitu 600 mcg. Asam folat mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat misalnya spina bifida, yaitu kelainan tulang belakang.

Pada wanita yang masih mengalami menstruasi, disarankan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan zat besi tinggi. Sebaliknya, untuk wanita yang sudah menopause, disarankan mengonsumsi vitamin tanpa zat besi.

“Terlalu banyak zat besi meningkatkan risiko penyakit jantung,” ujar profesor dari Harvard School of Public Health, Meir Stampfer.

Jika Anda menerima resep vitamin, cek kembali dengan dokter Anda apakah vitamin tersebut tidak menimbulkan efek samping. Untuk penderita kanker, harus bertanya pada dokter risiko mengonsumsi multivitamin.

“Sebab sel kanker juga membutuhkan vitamin untuk berkembang,” tambah Stampfer.

Bagaimana cara menghilangkan efek mual setelah mengonsumsi vitamin?

“Pertimbangkan untuk berganti merek,” saran Stamfer. Tak ada salahnya Anda melakukan trial and error untuk menemukan multivitamin yang paling cocok dan tidak menimbulkan mual, alergi atau iritasi.

Biasakan mengonsumsi multivitamin dengan dibarengi makanan, karena tubuh Anda membutuhkan lemak untuk menyerap tiap-tiap vitamin. Bentuk vitamin apapun, misalnya pil, kapsul, atau cair, tidak ada masalah. Tapi vitamin berbentuk cair lebih cepat kadaluarsa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya