VIVAnews - Sejak kecil pelantun Burung Gereja ini terbiasa menggunakan sepeda. Sepeda sudah menjadi transportasi umum di keluarga Nugie. Bahkan sejak pindah ke Bintaro di tahun 2004 lalu, ia kerap menggunakan sepeda untuk bolak-balik dari rumahnya di Bintaro sampai Jakarta.
Untuk persiapan bersepeda, ia selalu membawa perlengkapan di dalam tasnya. "Ada air tiga liter, baju ama handuk," ucapnya saat ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 6 November 2008. Pria bernama lengkap Agustinus Gusti Nugroho ini juga menambahkan jika dirinya naik mobil maka itu adalah sebuah kebutuhan, bukan kebiasaan.
Jika dulu Nugie mengendarai sepeda gunung, sejak sebulan lalu adik Katon Bagaskara ini mulai mengendarai sepeda lipat alias folding bike. "Sepeda ini tuh ergonomis banget. Bisa dilipet, badannya juga nggak sakit, nyaman deh," ujarnya berpromosi. Tidak hanya mengandalkan jalan aspal Nugie hobi cari jalan pintas yang menghindarkannya dari tanjakan.
Nugie bahkan terbiasa melipat sepeda dan menentengnya saat ia turun dari sepedanya. Bahkan ia pernah menyandarkan sepedanya di dekat layar bioskop saat tengah menonton.
Untuk saat ini Nugie mempunyai misi mensurvey gedung-gedung di Jakarta. "Aku mau cari gedung mana yang boleh buat nenteng-nenteng sepeda begini," lanjut suami Shinta Dewi ini antusias.
Ditanya tentang sepeda lipatnya, ia mengaku bahwa harga sepeda berbobot sebelas kilogram itu memang berkisar antara 17 jutaan. "Yaa, harga nggak bisa bohong kan. Ini aja aku pakenya tiap hari lho," tukasnya.
Walaupun mengendarai sepeda, duta WWF ini tak pernah merasa malu atau gengsi.
Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada
AirNav telah mengeluarkan Notif atau NOTAM kepada pilot untuk waspadai munculnya balon udara yang diterbangkan secara liar di ketinggian 8.000 hingga 9.000 kaki.
