Diusir Inggris, Thaksin Kini Terlunta-lunta

VIVAnews - Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand, Thaksin Shinawatra, kemarin mengaku bahwa dia kini merasa terpojok  setelah pemerintah Inggris pekan lalu membatalkan izin tinggal (visa) atas dia dan istrinya, Potjaman, di negara tersebut. Penolakan pemerintah Inggris tersebut menempatkan Thaksin sebagai seorang politisi kaya yang sulit menetap di suatu tempat.

Thaksin Senin kemarin muncul di Beijing, Cina. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Thaksin sedang membangun sebuah tempat tinggal di Cina, untuk dia dan istrinya. Pembangunan tempat tinggal tersebut konon memakan biaya US$ 8,5 juta.

Dia menyangkal rumor yang menyebut bahwa ia akan bertandang ke Manila, Filipina. Namun, Thaksin tidak mengatakan ke mana tujuannya setelah tidak dapat lagi kembali ke London. “Saya akan tetap bepergian. Saat ini saya akan meninggalkan Beijing,” kata mantan pemilik klub sepakbola Manchester City tersebut, seperti dikutip dari harian The Nation, Selasa 11 November 2008. Thaksin mengatakan kalau dia akan melawan balik musuh-musuhnya. “Saya akan melakukan sambungan telepon dengan para pendukung setia saya. Saya akan berpidato lebih panjang dan akan menyebut nama orang-orang yang menyudutkan saya,” lanjut Thaksin.

Mantan PM berusia 59 tahun ini telah tinggal di London bersama istrinya sejak Agustus lalu. Mereka mencari suaka politik di negara tersebut untuk menghindari tuntutan pengadilan atas kasus korupsi. Kemarin, dia mengatakan telah merobek formulir permohonan suaka agar dia mendapat kebebasan dalam menjalankan aktivitas politiknya.

Berikut Adalah Part Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Digunakan Mudik Lebaran

“Saya menolak tawaran suaka [di Inggris] karena menurut saya, saya tidak membutuhkannya. Saya tidak suka terhadap syarat-syarat suaka. Saya menginginkan kebebasan karena saya adalah pejuang demokrasi. Saya tidak suka segala sesuatu yang membatasi kebebasan,” beber Thaksin.

Sementara itu, pejabat pemerintah Thailand, Sirisak Tiypan, kemarin mengatakan akan terus berupaya mengekstradisi mantan Perdana Menteri (PM) Thaksin Shinawatra di manapun dia tinggal. “Tidak masalah apakah itu Cina atau Filipina, kami mempunyai perjanjian ekstradisi dengan kedua negara tersebut,” ungkap Tiypan.

Bulan lalu, Thaksin Shinawatra dinyatakan bersalah dan divonis penjara selama dua tahun dalam pengadilan in absensia. Sementara istrinya, Potjaman dinyatakan tidak bersalah dan pengadilan mencabut tuntutan terhadapnya. Thaksin didakwa karena memanfaatkan jabatannya sebagai PM untuk mempermulus usaha istrinya membeli tanah milik pemerintah di daerah Ratchadaphisek tahun 2003.

Mantan PM berusia 59 tahun ini - yang terguling dari kekuasaan akibat kudeta militer tahun 2006 - menggunakan anggaran Dana Pengembangan Institusi Thailand yang dikelola Bank Sentral sebesar 772 juta baht atau sekitar 221 miliar rupiah.

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024
Kucing Okin Dikabarkan Mati

Nasib Tragis Kucing Okin: Dikabarkan Mati, Rachel Vennya Ungkap Fakta Mengejutkan!

Kucing Caracal bernama Nala dikabarkan telah mati, Kamis 28 Maret 2024. Kucing ini dipelihara oleh Okin atau dikenal sebagai Niko Al Hakim, mantan suami Rachel Vennya

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024