Rupiah Melemah

Menkeu: Tak Butuh, Jangan Pegang Dolar

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengimbau kepada masyarakat yang tidak memerlukan dolar tidak berburu mata uang itu. Ini untuk menjaga agar rupiah tidak terus terpuruk.

"Untuk masyarakat, rumah tangga yang sebetulnya tidak membutuhkan dolar, ya tidak perlu memegang dolar, kecuali kalau mereka punya anak yang disekolahkan di luar negeri," kata Menkeu usai rapat dengan Bank Indonesia di Jakarta, Rabu 19 November 2008.

Perlu disadari, dolar AS saat ini berada pada situasi yang anomali atau tidak biasa mengingat faktanya ekonomi Amerika justru tengah diterpa berbagai masalah. Negara-negara berkembang yang pada 1998 lalu mengalami krisis, seperti Korea, Thailand dan Indonesia, mata uangnya mengalami depresi. "Kalau Amerika tidak, malah apreciate. Jadi situasi ini sangat tidak biasa," kata Menkeu.

Karenanya dengan pelemahan rupiah, kata Menkeu, pada dasarnya yang harus dilakukan adalah memberikan pemahaman mengenai apa yang terjadi di lingkungan global kepada masyarakat. Kalau soal imbuan agar pemilik dolar menukarkannya dengan rupiah, tentu akan lebih baik jika imbauan itu berjalan sesuai harapan. Namun yang terpenting pemahaman tadi.

"Tugas pemerintah adalah bagaimana meminimalkan dampak  dari luar. Mungkin kalau tidak bisa dihilangkan 100 persen ya diminimalkan," kata Menkeu.

Hal itu bisa dilakukan lewat penyesuaian yang dilakukan perusahaan-perusahaan untuk menjalankan rencana bisnisnya.

Mengenai dolar yang berada pada situasi anomali, kata Menkeu sebetulnya sudah dibahas dalam  pertemuan antara menteri keuangan negara-negara G20 di Washington dan San Paulo. "Ini dijadikan salah satu concern, walaupun tidak menjadi pusat perhatian. Tapi lebih karena sumbernya adalah likuiditas dolar secara global menjadi sangat terbatas," katanya.

Karena itu The Federal Reserve, Amerika mengambil keputusan membuat suplai of dolar agar mencukupi kebutuhan meski masalah yang terjadi sebetulnya bukan pada stok yang kurang, tapi karena orang sudah tidak mau lagi melakukan trading karena tidak adanya kepercayaan.

Viral! 4 Pria Terkapar Dipukuli di Depan Polres Jakpus Dipicu Pengeroyokan Anggota TNI

Karenanya untuk mengatasi masalah ini dalam pertemuan menteri keuangan dan  pimpinan G20 di Washington disepakati untuk mengembalikan kepercayaan sehingga transaksi bisa berjalan.

"Kalau tidak yang terjadi setiap orang yang pegang dolar akan hold. Artinya disuplai berapa pun tidak akan cukup karena orang tidak mau melakukan transaksi kecuali kalau terpaksa," kata Menkeu.

Sementara dalam proses penyesuaian ini, masyarakat diharapkan memiliki  tingkat proporsionalitas untuk melihat risiko, bahwa penyesuaian  rupiah terhadap dolar sama dengan mata uang lain di kawasan dunia ini.

Pemerintah sendiri tidak akan mengeluarkan regulasi khusus terkait fluktuasi nilai tukar ini. Yang terpenting, pemerintah selama ini mengelola kondisi makro secara seimbang sehingga memberikan sinyal kepada pelaku ekonomi, jika ada penyesuaian terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi, akan diupayakan terus agar terjadi keseimbangan dan harmoni. "Sehingga tidak terjadi budget defisit atau neraca pembayaran sehingga tidak menimbulkan persoalan," katanya.

Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh
VIVA Militer: Tiga jenderal Marinir purna bhakti

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Siapa saja ketiga jenderal itu?

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024