Krisis Keuangan

Lagi, Bank di AS Jatuh Bangkrut

VIVAnews – Satu lagi korban kelas kakap krisis keuangan di Amerika Serikat (AS). Setelah Lehman Brothers dua pekan lalu bangkrut, giliran bank Washington Mutual (WaMu) Inc. yang tamat setelah tak mampu lagi menanggung kredit macet dari bisnis hipotek.

Kebangkrutan salah satu bank terbesar di Amerika Serikat (AS) tersebut terlihat setelah Federal Deposit Insurance Corp. menyita aset-aset WaMu, Kamis malam waktu New York (Jumat siang WIB). Aset-aset tersebut selanjutnya dijual kepada JPMorgan Chase & Co senilai US$1,9 miliar. 

Dengan demikian, WaMu saat ini tercatat sebagai bank terbesar di AS yang jatuh bangkrut. Bank yang berbasis di Seattle dan beroperasi sejak 1889 tersebut memiliki aset dengan nilai total US$307 miliar. WaMu melampaui Continental Illinois National Bank yang bangkrut tahun 1984 dengan aset US$40 miliar dan IndyMac, bank yang beraset US$32 miliar yang disita pemerintah Juli lalu. 

Sebagai imbal-balik penguasaan aset WaMu melalui Federal Deposit Insurance Corp., JP Morgan Chase & Co. berencana menghapusbukukan portofolio utang WaMu dengan nilai sekitar US$31 miliar. 

Kebangkrutan dan pengambilalihan aset-aset WaMu terjadi saat pemerintah (Gedung Putih) dan Kongres masih belum sepakat meluncurkan paket pinjaman senilai US$700 miliar seperti yang diusulkan Gedung Putih kepada perusahaan-perusahaan keuangan yang tengah bermasalah dengan kredit macet.

“Kami pada dasarnya mendukung langkah yang tengah ditempuh pemerintah, namun kami tidak tergantung dengan langkah pemerintah tersebut,” kata CEO JP Morgan, Jamie Dimon, Kamis malam. WaMu merupakan akuisisi kedua yang dilakukan JP Morgan pada tahun ini setelah membeli bank investasi Bear Stearns Cos. dengan nilai sekitar US$1,4 miliar ditambah saham senilai US$900 juta. (ap)

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya
Gelombang tinggi laut terjang pesisir pantai (foto ilustrasi)

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024