Syafii Maarif: Adam Malik Pengikut Tan Malaka

VIVAnews - Pahlawan nasional Adam Malik secara prinsip dinilai tidak mungkin menjadi agen intelijen CIA dari Amerika Serikat. Sebab, tokoh yang dijuluki "si kancil" ini merupakan mantan pengikut Tan Malaka, yang notabene beraliran sosialis bukan demokratis seperti Amerika.

"Saya tidak percaya, itu fitnah. Sebab, dari kecil Adam Malik itu pengikut Tan Malaka, sosialis," ujar mantan Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Maarif, dalam diskusi "Perlukah Berharap pada Obama" di Gedung Intiland, Jakarta, Rabu, 26 November 2008.

Syafii pun menilai, Adam Malik bukanlah sosok orang yang mudah dikelabui. Jadi, menurut Syafii, adalah hal yang mustahili bila pahlawan nasional itu memilih menjadi agen intelijen CIA. "Tidak mungkin ia ikut CIA, dia bukan orang bodoh," tegas dia.

Kendati demikian, Syafii tidak membantah bila CIA kerap menggelontorkan dana-dana segar untuk kepentingan lain di beberapa negara. Sebab, lanjut dia, CIA ada beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa CIA mengucurkan dana di beberapa perang yang terjadi di dunia.

"Dana itu bisa saja, kenapa dia harus dilibatkan dengan agen. CIA juga membiayai perang dingin Afghanistan, lalu kenapa Thaliban tidak dikatakan agen CIA," tegas mantan orang nomor satu di Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah
Ilustrasi bermain game online.

5 Dampak Negatif Gegara Kecanduan Game Online, Bisa Ganggu Fisik dan Mental

Dalam era digital yang semakin maju, game online telah menjadi salah satu bentuk hiburan yang paling populer. Namun, kecanduan game online bisa berdampak negatif.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024