Rupiah Stabil di 12.400/US$

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta stabil di level 12.400/US$. Terseretnya mata uang lokal ini ke level Rp 12.800/US$ pada awal perdagangan langsung diantisipasi bank sentral.

Data perdagangan nilai tukar Bloomberg pukul 16.30 WIB, Rabu 26 November 2006 menunjukkan rupiah ditutup di level 12.400/US$. Angka ini tidak jauh berbeda dengan penutupan kurs di Bank Indonesia (BI) yang selama tiga hari berturut-turut tidak bergerak di posisi Rp 12.400.

Belum adanya sentimen positif yang mampu menguatkan posisi rupiah membuat mata uang ini, kata Emmanuel Krisnijayanto, salah seorang dealer valas bank swasta nasional membuat rupiah rawan pelemahan. Apalagi saat ini pasar valuta asing mengalami kekeringan likuiditas. Keringnya likuiditas valuta asing di pasar lokal, kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono kemarin menjadikan BI sebagai satu-satunya pemasok dolar di pasar.

Di kawasan beberapa mata uang mengalami penguatan sebagai respons positif langkah Bank Sentral atau Federal Reserve (The Fed) menyuntikkan dana US$ 800 miliar untuk membantu stabilitas sistem keuangan AS.

Gandeng IDH.ID, KoinWorks Sediakan Layanan Pay Later bagi UMKM dan Ritel

Sebanyak US$ 600 miliar untuk membeli sekuritas hipotek yang bermasalah - termasuk US$ 100 miliar untuk membeli aset-aset dari perusahaan pembiayaan perumahan Fannie Mae dan Freddie Mac.

Dolar Singapura menguat 0,18 persen ke level 1.5100/US$,  ringgit Malaysia yang terdongkrak 0,12 persen ke posisi 3.6216/US$ dan baht Thailand naik 0,14 persen menuju 35.2700/US$.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) inaugurated several post-disaster tsunami revitalization projects in 2018 during his working visit to Central Sulawesi Province.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024