Harga BBM turun Lagi

Pemerintah Untung Rp 1,4 Triliun

VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memprediksi dengan penurunan harga premium bersubsidi menjadi Rp 5.000 per liter, pemerintah akan menikmati keuntungan mencapai Rp 1,944 triliun.

Anggota Komisi VII Bidang Energi DPR Tjatur Sapto Edy mengatakan, perhitungan ini berdasarkan patokan harga minyak Singapura (MOPS) Desember - Januari pada kisaran 91,87 sen dolar AS per galon, dikali kurs Rp 11.663 diperoleh harga premium Rp 2.830. Angka itu ditambah dengan besaran alpha 9 persen untuk margin Pertamina menjadi Rp 3.085. Lalu ditambah dengan pajak (PPN dan PBBKB) 15 persen, maka harga jual premium sekitar Rp 4.250 per liter.

"Dengan menjual Rp 5 ribu per liter terdapat selisih Rp 750 per liter, dikali 1,6 juta kiloliter premium, maka pemerintah mendapat keuntungan Rp 1,2 triliun. Sebelumnya pemerintah juga membukukan keuntungan hingga Rp 570 miliar," kata dia, di kantornya, Jakarta, Senin 15 Desember 2008.

Hitungan ini berdasarkan harga MOPS November 2008 yang berkisar pada harga US$ 115,43 sen per galon. Dikali dengan kurs Rp 11.700 diperoleh Rp 3.893 per liter. Ditambah dengan pajak 15 persen menjadi Rp 4.675, maka terdapat selisih Rp 782 per liter, dikalikan dengan besaran subsidi 730 ribu kilo liter maka di dapat besaran Rp 570 miliar.

KPU Jamin Netralitas Pemilu, Sudah Diawasi Presiden dan DPR
Muamalat Tower / Bank Muamalat Pusat

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 14,1 miliar, pada tahun 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024