DPRD DKI Minta Tarif Taksi Diturunkan

VIVAnews - Tidak hanya tarif angkutan umum di DKI Jakarta saja yang dituntut untuk turun,  sejak harga BBM  turun. Tarif taksi juga diminta disesuaikan dengan penurunan harga BBM.

"Dulu minta tarif naik karena harga BBM naik. Sekarang bensin dan solar turun, harusnya tarif pun diturunkan," kata Ketua Komisi B DPRD, Aliman Aat, Kamis, 18 Desember 2008.

Dewan mengusulkan agar tarif angkutan kalangan menengah atas ini dikembalikan seperti semula setelah sebelum dinaikkan menjadi 20 persen pada 11 Juni 2008 lalu.

Tarif terakhir untuk tarif baru (batas atas), buka pintu dari Rp 6.000 dan Rp 3.000 per kilometer. Ongkos tunggu Rp 30.000 per jam.

Sedangkan tarif lama (batas bawah) buka pintu dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000. Lalu Rp 2.500 per kilometernya dan ongkos tunggu Rp 25.000 per jam. "SK Gubernur harus diubah. Tarif taksi harus dikembalikan seperti semula," tegasnya.

Dalam SK tersebut kata Aliman, Gubernur hanya menetapkan batas atas. Sementara batas bawah diserahkan kepada mekanisme pasar.

Artinya, jika ada penurunan BBM, batas bawah yang sebelum kenaikan menjadi batas atas itu bisa dikembalikan pada posisi semula.

Sebab, dengan besaran tarif itu, pengusaha taksi masih bisa meraup keuntungan. Para sopir taksipun masih bisa mendapatkan pemasukan lebih lantaran penurunan tarif itu berimbas pada peningkatan jumlah penumpang.

Jika desakan penurunan tarif itu ditolak Organda, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) harus segera memberikan solusi yang kemudian diajukan ke Gubernur. "Sesuai hitungan matematis, pasti ada angka penurunan yang rasional," lanjutnya.

Menurut Ketua Organda DKI Herry Rotti, penurunan BBM memang berpengaruh terhadap tarif taksi. Tapi, Organda  belum bisa membahasnya sebelum evaluasi tarif angkutan umum diselesaikan.

Ancang-ancangnya, untuk angkutan umum jenis taksi pun hanya bisa turun sekitar lima persen. Jika melebihi batas itu, pengusaha sangat keberatan.

Meskipun, selama ini, tarif taksi diserahkan mekanisme pasar. Hanya batas atas saja yang diatur.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI, jumlah taksi di Jakarta mencapai 25.296 unit yang berasal dari 44 perusahaan. Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 16 ribu unit yang beroperasi.

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Dokter sekaligus influencer, Qin Huilan tampil di ajang Paris Fashion Week.

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

Di usia yang tak muda lagi, Qin Huilan baru saja memulai debut di runway Paris Fashion Week. Qin Huilan berjalan di peragaan busana Miu Miu Fall/Winter 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024