Depnakertrans Bantah Rekening Liar Valas

VIVAnews - Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi membantah adanya rekening liar dalam bentuk valuta asing. Rekening yang dimaksud semuanya dalam bentuk rupiah.

Sebelumnya, Inspektur Jenderal Departemen Keuangan Hekinus Manao menyatakan ada 260 rekening liar yang penanganannya diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebanyak 21 rekening berasal dariĀ  Depnakertrans dengan nilai Rp 139 miliar dan US$ 270 ribu.

"Menurut laporan dari tim penyelesaian dana eks YDTP (Yayasan Dana Tabungan Pesangon Tenaga Kerja Pemborong Minyak dan Gas Bumi), dana sebesar Rp 139 miliar sudah termasuk valuta asing yang dinilai dalam rupiah," Kata Irjen Depnakertrans Dyah Paramawartinigsih di kantornya, Jumat, 19 Desember 2008.

Dana YDTP yang sudah dikurskan ke rupiah tersebut sudah dilaporkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Tanggal 14 Oktober lalu sudah disampaikan ke BPK bahwa dana YDTP sebesar Rp 66,8 miliar sudah disetor ke Bendahara Umum Negara," katanya.

Keseluruhan dana, lanjut dia, memang tidak bisa disetorkan karena masih ada hak pekerja peserta. Namun, pemerintah menargetkan pembayaran klaim sisa dana sebesar Rp 65 miliar akan selesai akhir tahun 2009. "Perlu diberi waktu untuk sosialisasi kepada peserta YDTP untuk mengajukan klaimnya," kata Dyah.

Pengelolaan dana YDTP yang sekarang dilakukan Depnakertrans menurut Dyah tidak bisa dialihtangankan ke institusi lain, seperti lembaga asuransi atau PT Jamsostek. "Sesuai dengan karakteristik awal YDTP yang tidak bisa diserahkan ke pihak lain," katanya.

Pemerintah kemudian memutuskan untuk menyelesaikan di Depnakertrans dan diberi tenggang waktu untuk membayarkan klaim tersebut.

Ini 5 Sistem Pertahanan Udara Israel yang Bekerja Lembur Cegat Rudal Balistik Iran
Drone Iran

5 Senjata Militer Iran yang Bikin Israel Ketar-ketir, Punya Drone yang Jangkau 2.000 KM

Serangan besar yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada hari Minggu membuka kemungkinan terjadinya konflik yang lebih meluas di wilayah Timur Tengah.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024