Sofyan: Tak Ada Nama Tertentu Komut Pertamina
VIVAnews - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan belum ada nama tertentu untuk ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
"Saya masih perlu konsultasi dengan Tim Penilai Akhir untuk membahas potensi nama yang tepat," ujar Menteri BUMN kepada VIVAnews di Jakarta, Minggu, 28 Desember 2008. "Tunggu saja, pasti akan diumumkan."
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantas Korupsi, Erry Riyana Hardjapamekas santer disebut-sebut sebagai calon kuat Komisaris Utama PT Pertamina.
Ia akan menggantikan Endriartono Sutarto yang mengundurkan diri sebagai Komut Pertamina beberapa waktu lalu. Menurut sumber di pemerintahan, Erry adalah satu dari sejumlah calon Komut Pertamina. Calon lainnya berasal dari pimpinan Angkatan Darat.
Namun, seperti halnya Menteri BUMN, sejumlah pejabat Kementerian BUMN lainnya, juga tidak mau memberikan klarifikasi soal kabar tersebut. "Saya tidak tahu," kata Sekretaris BUMN, Said Didu.
Begitupun dengan pejabat BUMN lainnya, Alexander Rusli juga mengaku belum mengetahui. "Belum ada pembicaraan soal itu."
Pertamina adalah satu BUMN terbesar yang bergerak di bidang minyak dan gas. Selain pendapatannya mencapai ratusan triliun rupiah, Pertamina membukukan keuntungan terbesar hingga Rp 20 triliun per tahun. Dividen yang disumbangkan ke negara juga terbesar dibandingkan dengan BUMN lainnya.
Namun, kasus dugaan penyelewengan anggaran Pertamina masih sering muncul. Belakangan, Pertamina dirundung kasus impor minyak jenis Zatapi yang sampai saat ini masih ditelusuri oleh Mabes Polri. Selain itu ada kasus lain yang kini sedang diteliti Kejaksaan Agung, yaitu kasus HOMC.