VIVAnews - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menangkap 32 orang yang diduga merupakan anggota dari jaringan narkoba internasional. Mereka menggunakan Indonesia untuk memasok narkoba ke China.
Menurut Direktur IV Narkoba Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Hari Montolalu pelaku jaringan narkoba menggunakan jalur dari India, Kuala Lumpur, lalu masuk melalui perbatasan Kuching di Kalimantan, Pontianak, lalu dikirim ke China.
"Tapi sebagian narkoba itu disebar di dalam Indonesia," jelas Hari kepada wartawan, Selasa 30 NOvember 2008.
Modusnya, kata dia, sindikat menggunakan dua wanita berwarga negara Malaysia untuk memasok narkoba dari Indonesia ke China. Sebelumnya, kata dia, mereka menggunakan perempuan Indonesia. Namun, karena aparat China selalu memeriksa perempuan dari Indonesia, pemasok diganti dengan warga Malaysia.
"Wilayah operasi sindikat ini adalah di Golden Crescent (Sabit Emas) mulai dari Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Indonesia," tambahnya. Polisi menangkap 16 perempuan dalam operasi tersebut berusia rata-rata di bawah 26 tahun. Polisi mensinyalir perempuan-perempuan terutama warga negara Indonesia dijadikan pacar atau istri terlebih dahulu. Kemudian, para perempuan itu dpaksa untuk membawa narkoba itu, dari luar negeri ke Indonesia.
"Kalau menolak, biasanya perempuan itu disiksa atau diancam akan dibunuh. Bahkan, keluarga perempuan itu pun diancam akan disandera," jelasnya. Perempuan-perempuan yang digunakan dalam mengantar barang haram itu biasanya dibayar sangat murah dan tidak sebanding dengan resiko hukum yang mengintai.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi juga menyita sejumlah barang dalam operasi dua pekan lalu itu. Diantaranya 8,6 kilogram heroin, 16,064 kilogram shabu-shabu, 19.938 butir pil ekstasi, dan uang Rp 380 juta serta US$ 6950.
Profil Qatar, Lawan Perdana Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
Timnas Qatar akan menjadi lawan perdana Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U 23 2024. Qatar sebenarnya tak terlalu istimewa dan bisa dikalahkan Indonesia U-23.
