VIVAnews - Kejaksaan Agung segera menggelar perkara kasus dugaan korupsi Bank Indover yang berkantor di Belanda.
"Januari kami akan ekspos," kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Marwan Effendy kepada wartawan, Rabu 31 Desember 2008. Namun, Marwan belum bersedia menyebutkan tanggal pasti ekspos tersebut kepada wartawan.
"Pastinya, kami akan mengundang BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," tambahnya. Selain itu, kata dia, Kejaksaan Agung juga mengundang Markas Besar Kepolisian Indonesia.
Kasus tersebut terkait bangkrutnya Bank Indover Belanda. Bank Sentral Belanda atau De Nederlandsche Bank menyatakan bahwa pengadilan Belanda telah memutuskan untuk membekukan kegiatan operasional Indover Bank yang berkedudukan di Amsterdam. Pembekukan operasi berlaku mulai 7 Oktober 2008 dan dilakukan setelah Indover mengalami kesulitan likuiditas sebagai dampak dari gejolak pasar keuangan global.
Pailit Indover diduga sarat dengan penyimpangan. Diduga ada indikasi praktek pencucian uang oleh Indover yang berujung pada kebangkrutan bank itu, misalnya adanya setoran uang dari Indonesia yang kemudian dipinjamkan lagi ke Indonesia.
Kesulitan likuiditas yang dialami Indover Bank diperkirakan tidak akan dapat diselesaikan dalam jangka pendek. Untuk itu, pemerintah berencana menyuntikkan Rp 7 triliun untuk menyelamatkan Indover.
Rencana pemerintah itu mendapat penolakan dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat. Legislator menilai penyelamatan Indover itu bisa memunculkan kasus seperti halnya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.
Kejaksaan Agung juga tengah menyusun formula hukum agar kedudukan Bank Indover di Amsterdam bisa disamakan seperti Kedutaan Indonesia di luar negeri. Sehingga, yuridiksi Bank itu adalah yuridiksi Indonesia. Artinya, pelaku bisa dikenakan hukum Indonesia.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin Bahar bin Smith mengaku telah lapang dada menerima kemenangan Paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebaga
Ernando menjadi sorotan lantaran dia joget di depan Lee Kang Hee. Dia pun meminta maaf atas hal tersebut dan menjelaskan tidak ada niatan untuk mengejek Korea Selatan.
Bingung mau upgrade ke HyperOS atau tidak? Artikel ini membahas 10 alasan penting yang perlu Anda baca sebelum memutuskan. Temukan kelebihan dan kekurangan HyperOS.
Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung
Jatim
30 menit lalu
Menurut Fitriyah, pihaknya melakuakan jemput bola langsung turun ke desa-desa sebagai upaya mempermudah melayani masyarakat. Sekaligus mencapai target UHC 95 persen,
Selengkapnya
Isu Terkini