Agen BIN Akui Pernah Teror Munir

VIVAnews - Agen Badan Intelejen Indonesia M Padma Anwar mengaku pernah meneror aktivis hak asasi manusia Munir. Teror ini dilakukan atas inisiatifnya sendiri.

"Saya pernah meneror melalui telepon ke kantor Imparsial. Itu satu kali saya lakukan," aku Padma saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan pembunuhan Munir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 9 Oktober 2008.

Pengakuan ini disampaikan Padma saat ketua majelis hakim meminta Padma lebih tegas saat memberikan kesaksian. Dalam bersaksi Padma mengaku banyak lupa dan tidak tahu akan tugas dan kewajibannya di lembaga intelejen itu.

Padma yang mengaku mengenal suara Munir mengungkapkan saat menelepon ke Imparsial, dirinya tidak sempatĀ  mengaku saat menelepon, yang mengangkat telepon bukan Munir. Padma pun langsung meninggalkan pesan kepada penerima telepon, 'Kasih tahu Munir, dia pengkhianat negara."

Sebelum majelis hakim bertanya, jaksa penuntut umum yang diketuai Cirus Sinaga berulang kali berusaha mengingatkan Padma akan kesaksian yang telah diberikan saat penyidikan. Hal ini karena saat memberikan kesaksian, Padma banyak lupa akan jawaban yang telah disampaikan kepada tim penyidik kasus Munir. Termasuk tugas yang harus dilakukannya untuk membunuh Munir.

Dalam kesaksian di penyidikan, Padma mengaki mengetahui rencana pembunuhan Munir. Bahkan dirinya juga disuruh membunuh Munir oleh agen BIN golongan III Sentot Waluyo alias Pak De. Padma menjelaskan, untuk membunuh Munir telah disiapkan dalam empat tahap.

"Yakni pengamatan, melakukan teror, menyantet, dan meracuni," beber Cirus saat membacakan BAP milik Padma. Namun, Padma mengaku lupa akan tugas itu, "Saya lupa."

Bahkan Padma dalam kesaksian di BAP mengaku mengerti cara perekrutan yang dilakukan BIN. Intel negara itu terbagi dalam dua golongan, organik dan nonorganik. "Kalau yang organik dia yang mengendalikan operasi," ujar Padma di BAP dan Padma kembali mengaku lupa telah bersaksi seperti demikian.

Untuk memperkuat kesaksian Padma, jaksa akhirnya akan mendatangkan penyidik yang memeriksa pada persidangan mendatang.

Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Khofifah melantik Dr Bakhrul Khair Amal sebagai Ketua Pengurus IKA UNAIR Wilayah Sumatera Utara periode 2021-2025

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis kalau jejaring antar alumni UNAIR (Universitas Airlangga) bakal membawa banyak kemanfaatan untuk alma

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024