Bursa Anjlok

BUMN Bahas Niat Beli Saham Bumi

VIVAnews -- Kalangan BUMN berniat membeli saham PT Bumi Resources Tbk., perusahaan batu bara terbesar Indonesia itu menyusul berlanjutnya kejatuhan bursa saham.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

"Wacana pembelian saham Bumi muncul dalam pertemuan 14 BUMN dengan Menteri BUMN Sofyan Djalil pada Kamis (9 Oktober)," ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Alexander Rusli kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis malam kemarin.

Menanggapi usulan tersebut, Menteri BUMN meminta kalangan perusahaan negara itu mengkaji lebih jauh. Pertimbangannya, rencana itu ada baik buruknya.

Bakal Ada Adegan Ranjang Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won di Queen of Tears?

Baiknya, BUMN bukan saja bisa membeli dengan harga murah. Sebelum disuspensi pada Selasa lalu, harga saham Bumi sudah anjlok menjadi 2.175. Padahal, pada 12 Juni, Bumi pernah mencapai posisi tertinggi dalam sejarah, yakni 8.550.

Tetapi, yang utama pemerintah akan lebih mudah mengendalikan perusahaan itu untuk mendapatkan pasokan batu bara. Selama ini, PLN kesulitan mendapatkan pasokan batu bara karena produsen lebih suka mengekspornya. "Kalau Bumi dimiliki BUMN tambang misalnya, pasokan batu bara untuk PLN bisa diamankan."

Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya

Namun, ia mengakui pembelian saham Bumi juga bisa berdampak negatif, yakni akan muncul kesan bahwa pemerintah membail out atau menalangi keluarga Bakrie sebagai pemegang saham Bumi. Jadi, meski niatnya baik, tetapi bisa dianggap lain."

Di sisi lain, Alex mengingatkan untuk membeli saham Bumi dibutuhkan dana yang besar. Sebab, agar bisa mengendalikan Bumi, pemerintah harus menguasai saham mayoritas. Di sisi lain, perusahaan batu bara ini memiliki kapitalisasi besar di bursa. "Nah, untuk mengumpulkan duit yang banyak itu tidak mudah."

Nah, untuk mengumpulkan duit dalam jumlah besar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya