Obligasi PLN Terserap Rp 2,2 Triliun

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara mencatat penyerapan Obligasi X PLN dan Sukuk III PLN tahun 2009 terserap Rp 2,2 triliun. Angka ini sesuai target terakhir PLN.

Sebelumnya, PLN sempat memiliki niat menerbitkan obligasi dan sukuk sebesar Rp 3 triliun. Dengan alasan kondisi pasar yang tidak baik, PLN menurunkan menjadi Rp 1,5 triliun. Namun belakangan menaikkan kembali menjadi Rp 2,2 triliun.

Obligasi Seri A terserap Rp 1,015 triliun. Seri ini memiliki jangka 5 tahun dengan kupon 14,75 persen. Sedangkan seri B Rp 425 miliar. Seri berjangka waktu 7 tahun dengan opsi beli atau call option pada tahun ketiga, berkupon 15 persen. "Total obligasi PLN Rp 1,44 triliun," ujar Direktur Keuangan PLN Setio Dewo Anggoro melalui pesan singkat kepada VIVAnews, Minggu 11 Januari 2009.

Sukuk ijarah Seri A terserap Rp 293 miliar dengan imbalan ijarah Rp 147, 5 juta untuk setiap Rp 1 miliar per tahun, memiliki jangka waktu 5 tahun. Seri B sebesar Rp 467 dengan tingkat imbalan ijarah Rp 150 juta per 1 miliar per tahun. Pada sukuk seri ini, PLN memiliki hak membeli kembali pada tahun ketiga. "Total sukuk Rp 760 miliar," katanya. 

Dalam obligasi dan sukuk ini, pembeli terbesar dari perusahaan asruransi yang mencapai Rp 961,5 miliar. Disusul dana pensiun Rp 625 miliar, perbankan Rp 320 miliar, korporasi Rp 135 miliar, sekuritas Rp 39 miliar, manager investasi Rp 20 miliar, perorangan Rp 4,5 miliar, dan institusi lainnya Rp 94 miliar.

Dalam prospektus penawaran umum obligasi, seluruh dana hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk pembiayaan investasi transmisi yang sudah dilakukan sejak 2008.

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool
VIVA Militer: Serangan rudal Iran menghantam pangkalan udara militer Israel

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024