Bush Tolak Permintaan Israel Menyerang Iran

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, tahun lalu menampik permintaan sekutu terdekat AS, Israel, untuk memasok bom-bom penghancur bunker agar bisa menyerang Iran. Sasaran yang dituju Israel di Iran adalah kompleks nuklir Natanz.

Demikian menurut sumber di Departemen Pertahanan AS, Pentagon, Sabtu 10 Januari 2009, seperti yang dikutip di laman The New York Times dan Washington Post.

Gerindra sebut Bakal Ada Banyak Pertemuan Usai Prabowo Jadi Presiden Terpilih

Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya tersebut, Bush saat itu menolak permintaan Israel dengan menyatakan bahwa AS tengah menyusun operasi rahasia untuk mensabotase fasilitas nuklir Iran.

Bush pun tidak meluluskan permintaan Israel untuk memberi izin pesawat-pesawat tempurnya masuk ke wilayah udara Irak yang dikendalikan AS untuk bisa masuk ke Iran. Israel hingga saat ini tidak jadi untuk melancarkan serangan atas fasilitas nuklir Iran.
 
Sementara itu para pejabat AS, termasuk di Gedung Putih, belum memberikan komentar atas laporan rahasia tersebut. Begitu pula dengan pejabat Kedutaan Besar Israel di Washington DC yang tidak dapat dihubungi.

Kompleks nuklir Natanz terletak di Iran bagian tengah. Fasilitas tersebut memiliki sejumlah bangunan bawah tanah yang menyimpan mesin-mesin pengayaan uranium, yang bisa diolah menjadi bahan senjata nuklir. Namun, pemerintah Iran berkali-kali menegaskan bahwa teknologi nuklir yang mereka miliki hanya digunakan untuk tujuan damai, yaitu sebagai sumber pembangkit listrik.

Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, Karyawan Aji

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

PT PLN Nusantara Power mencatatkan kenaikan aset setelah proses transformasi dan rebranding dari PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi subholding PT PLN (Persero).

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024