Imbas Krisis Keuangan

PM Australia: Jangan Ada Kenaikan Gaji

VIVAnews - Di awal tahun ini, Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, mencoba menerapkan resep untuk membawa negaranya keluar dari jerat krisis keuangan global. Salah satu strateginya yaitu mendesak para pemilik perusahaan untuk tidak menaikkan gaji bagi para eksekutif maupun karyawan. Namun pemilik perusahaan tidak boleh memecat karyawan dengan alasan krisis.

Di sisi lain, Rudd pun meminta para pekerja untuk tidak berharap kenaikan gaji pada tahun ini. "Saat ini, para majikan atau atasan harus berupaya melindungi para pekerja dari ancaman pemutusan hubungan kerja dengan harapan bahwa mereka akan terus bekerja dengan baik saat situasi membaik. Selain itu, para pekerja juga harus menahan diri untuk tidak menuntut kenaikan gaji," kata Rudd seperti yang dikutip harian The Australian, Selasa 20 Januari 2009.  

Rudd pun khawatir dengan laporan dari Dewan Serikat Dagang Australia bahwa sekitar 200.000 orang tahun ini bakal kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu dia minta semua pihak, majikan dan bawahan, harus bekerja sama dan rela mengesampingkan ego masing-masing untuk sementara waktu selama Australia turut terkena imbas krisis global.

Perdana menteri dari Partai Buruh tersebut juga mengecam budaya tamak yang telah merasuki perekonomian Australia sehingga menyebabkan krisis. "Budaya mengambil risiko secara berlebihan, yaitu budaya tamak, telah menyebabkan gangguan besar bagi pasar keuangan dan ekonomi global," kata Rudd.
  
Maka, selain menyerukan efisiensi dan penghematan, Rudd mengisyaratkan bahwa pemerintah kembali akan mengeluarkan paket penyelamatan ekonomi. Sebelumnya, Australia telah mengucurkan dana A$36 miliar untuk membantu perusahaan-perusahaan dari kebangkrutan.

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, nilai tukar rupiah akan terus ada di level Rp 16.000 per dolar AS hingga kuartal III-2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024