KPU Lakukan Quick Count

VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum tidak mau kalah dengan lembaga survei. Mereka sedang mempersiapkan sistem penghitungan cepat sendiri. "Tujuannya transparansi hasil pemungutan dan penghitungan suara pemilu 2009, di seluruh tempat pemungutan suara di Indonesia, di mana masyarakat bisa memperoleh informasi dengan cepat," kata anggota Komisi Andi Nurpati Baharudin, di Kantor Komisi, Jakarta, Rabu, 21 Januari 2009.

Mekanismenya, formulir rekapitulasi suara di TPS dibuat rangkap. Satu disertakan prosedur tabulasi manual. Satu lagi dikirim cepat ke Komisi Pemilihan tingkat Kabupaten/Kota. "Data discan dari kabupaten/Kota, langsung muncul datanya di pusat," kata Andi.

Menurut dia, program itu kelanjutan dari sistem 2004. Perangkat tidak banyak ditambah. "Paling perangkat scan dan tenaga teknisnya," katanya. Selain penghitungan cepat dengan scan, Komisi juga akan memanfaatkan pesan pendek (SMS). "Sudah ada lembaga yang menawarkan jasa," kata Anggota Komisi Abdul Aziz.

Menurut dia, lembaga itu siap menyediakan alat tabulasi cepat. Komisi hanya menyediakan pulsa dan memberi petunjuk teknis petugas lapangan. "Jadi, rekapitulasi di TPS bisa langsung dikirim ke pusat," katanya. Komisi menyadari tidak seluruh wilayah Indonesia tersedia layanan provider seluler. Padahal, Komisi tidak mengadakan telepon satelit. "Kan, ada provider seluler yang telah menjangkau delapan puluh persen," ujar Aziz.

Andi mengingatkan, pengumuman itu hanya sementara. Yang menjadi acuan penghitungan manual. Sebab, paling bisa dipertanggungjawabkan karena ada bukti fisiknya. Terkait anggaran, Komisi belum menentukan besarnya. "Bujetnya ada," kata Andi.

Kronologi 3 Anggota Keluarga Tercebur ke Sumur, 1 Meninggal Dunia
Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner

Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahawa pemain keturunan tidak dibayar supaya mau dinaturalisasi dan membela TImnas Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024