Kapal Teratai Prima Tenggelam

Dephub Temukan Indikasi Penyebab Kecelakaan

VIVAnews - Satu lagi indikasi penyebab kecelakaan Kapal Motor Teratai Prima, ditemukan. Departemen Perhubungan mendapat laporan mesin atau motor Kapal Teratai Prima pernah diganti. Menurut Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Djoni Algamar motor diganti pada tanggal 31 Maret 2008.

"Mungkin jadi indikasi penyebab kecelakaan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Laksamana Sunaryo, di Kantor Departemen Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat 23 Januari 2009.

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Pergantian mesin, kata dia,  boleh-boleh saja. Namun, harus sesuai prosedur. "Ibaratnya seperti kita ganti mesin mobil, kita harus melaporkan," kata Sunaryo.

Departemen Perhubungan, kata dia, sedang menginvestigasi apakah  spesifikasi mesin sesuai atau tidak.

Ada Kabar Jaksa Peras Saksi hingga Rp3 Miliar, KPK Bilang Begini

Dijelaskan Sunaryo, hasil penyelidikan galangan kapal, Kapal Teratai Prima terakhir masuk galangan Samarinda pada 1 sampai 8 Maret 2003. Kapal naas tersebut, kata dia, termasuk kapal yang non klass atau tidak memiliki sertifikasi dari Badan Klasifikasi Kapal Indonesia, salah satu badan sertifikasi pemerintah yang diwajibkan.

Meski demikian, "Sebenarnya kapal tetap boleh berlayar, hanya harus memiliki syarat tertentu," kata Sunaryo. Kapal non klass, katanya, harus naik galangan tiap 12 bulan sekali.

Penyebab tenggelamnya Kapal Teratai Prima masih simpang siur. Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal menduga tenggelamnya kapal diakibatkan adanya angin taifun yang membentuk pusaran air.

Kepastian penyebab tenggelamnya kapal menunggu hasil investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kapal Motor (KM) Teratai Prima terbalik pada Minggu 11 Januari 2009 sekitar jam 04.00 dinihari di sekitar Perairan Baturoro, 50 kilometer dari perairan Majene. Kapal tersebut tenggelam, setelah sebelumnya dilaporkan dihantam angin taifun.  Lebih dari 200 orang penumpang diduga karam bersama kapal, tersedotnya ke laut.

Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak, Mendag Zulhas: Tunggu Tanggal Mainnya!
Polda Bali bersama bidang metrologi dan tertib niaga Disperindag kota Denpasar sidak SPBU

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Polisi melakukan sidak ke SPBU di sekitar Denpasar, Bali.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024