Sate Tuna Tunu di Bali

Mengolah Resep, Pengunjung Makin Lengket

VIVAnews -- Pedas, memang cita rasa khas umumnya masakan Bali. Begitu juga dengan sate Tuna Tunu yang cuma ada di Pulau Bungin Denpasar, Bali. Ini makanan laris di sana, si pedagang sampai memasah 50 kilogram per hari.

Sesuai namanya, maka masakan ini juga berbahan dasar ikan, ikan tuna. Memang pula ikannya disate. Selain pedas, sate ikan ini juga memiliki aroma khusus, ada kunyit dan daun sere.

Si pedagang, Made Sani, menceritakan riwayatnya membuka warung sate tuna tunu pada 2002 itu. Di Bali memang sate ikan adalah biasa. Nah, agar laku tentu dia harus memutar otak memikir resep jitu.

Perubahan yang dirasa perlu adalah bumbunya. Biasanya di Bale, orang menyate ikan cukup dengan rasa pedas cabe saja. Maka itu, Made Sani mengolah base genep atau bumbu lengkap dengan campuran dari berbagai jenis bumbu. "Walau tetap memakai cabe, pedasnya sudah tak menyengat," katanya.

Rupanya resep Made Sani cocok dengan lidah pengunjungnya. Harganya pun tidak mahal, hanya Rp 7 ribu satu porsi. Sudah termasuk ikan berkuah dan pelecing kangkung.

Made Sani menyebut namanya masakan sate tuna tunu karena sate ikannya sudah digiling dan dililit kemudian ditunu (dibakar dengan arang kayu) bukan dibakar dengan arang kelapa.

Satu hal yang sedang dikhawatirkan Made Sani, yaitu cuaca. Masalahnya bila cuaca buruk akan berpengaruh pada pasokan ikan, dampaknya rezekinya juga terganggu. Jika keadaan normal, Made Sani mengantongi duit Rp 1,5 juta per hari.

Laporan: Agus Astapa (ANTV) | Denpasar

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri
Ilustrasi tagian listrik PLN membengkak.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

Kebijakan tidak menaikan tarif listrik pada April-Juni 2024 merupakan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024