Gagal Atasi Krismon, PM Islandia Mundur

VIVAnews - Pemerintahan koalisi Islandia ambruk Senin 26 Januari 2009,setelah terjadi perbedaan pendapat publik yang tak pernah terjadi sebelumnya, membuat negara ini terperosok dalam ketidakpastian politik, yang dibutuhkan untuk membangun kembali ekonomi yang hancur akibat krisis keuangan global.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Perdana Menteri Geir Haarde mengundurkan diri dan membubarkan pemerintahan yang dipimpinnya sejak 2006. Haarde tak bisa memenuhi keinginan mitra koalisinya, Partai Aliansi Sosial Demokratik, yang terus menekan pemilihan Perdana Menteri baru sebagai pertukaran untuk menjaga keutuhan koalisi.

"Saya sungguh menyesalkan kita tak dapat terus melanjutkan koalisi ini. Saya yakin bahwa ini adalah hasil yang terbaik, “ kata Haarde kepada para wartawan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Islandia terpuruk dalam krisis sejak Oktober, ketika bank pemerintah ambruk akibat hutang yang bertumpuk semasa ekspansi besar-besaran selama bertahun-tahun.

Ribuan warga yang marah bergabung dalam demonstrasi yang merebak selama sepekan menentang pemerintah menangani ekonomi, membunyikan periuk nasi dan peralatan pertukangan, sehingga beberapa komentator menyebut peristwa ini "Revolusi Panci".

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mata uang Islandia, Krona, terjerembab dan mencekik warga Islandia yang mengambil pinjaman dalam mata uang asing untuk membeli rumah baru dan mobil selama tahun-tahun booming ekonomi.

Pemerintahan Haarde telah menasionalisasi bank-bank dan menegosiasikan utang sebesar US$10 miliar dalam dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan negara-negara tertentu.

Haarde, menderita kanker dan telah mengumumkan tak akan maju lagi pada periode berikutnya. Dia meminta dilaksanakan pemilu awal pekan lalu, setelah demonstrasi warga Islandia, yang marah akibat pengangguran dan harga-harga yang membumbung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya