VIVAnews - DPRD DKI Jakarta membentuk panitia khusus untuk menyelesaikan masalah penggusuran Pasar Koja. Panitia terdiri dari gabungan fraksi-fraksi.
"Kami akan mengirimkan surat kepada Gubernur mengenai masalah ini," kata Sekretaris Komisi B, Nurmansyah Lubis, usai menerima perwakilan pedagang Pasar Koja dan PD Pasar Jaya, Kamis 29 Januari 2009.
Eksekusi penggusuran Pasar Koja yang dilakukan aparat kemarin, Rabu 28 Januari 2009, membuat sejumlah dewan merasa dilecehkan. Sebab, 5 September 2009, dewan telah mengirim surat kepada Gubernur untuk menunda pembongkaran hingga ada kesepatan harga kios baru antara pedagang lama dan PD Pasar Jaya. "Kami minta Gubernur agar tak ada pembangunan di Pasar Koja sebelum ada kesepakatan," anggota Komisi B, Rahmad Syah, menambahkan.
Sebanyak 340 pedagang Pasar Koja menolak penggusuran Pasar Koja karean harga kios baru pascarenovasi pasar itu tak terjangkau. PD Pasar Jaya menawarkan harga lost Rp 13,77-20 juta per meter dan harga kios 25-30 juta per meter. Sedangkan sebanyak 350 pedagang menyatakan sepakat.
Pertemuan antara pedagang dan PD Pasar Jaya di DPRD sempat memicu kericuhan antara pedagang yang setuju dan pedagang yang tak setuju. Awalnya, ruang sidang Komisi B DPRD dipenuhi perwakilan pedagang yang setuju dan PD Pasar Jaya. Namun, dewan kemudian mengusir para pedagang yang setuju. "Kami nggak butuh pedagang yang setuju," kata Nurmansyah.
Saat para pedagang yang setuju itu keluar ruang sidang terjadi keributan dengan kelompok pedagang yang tak setuju. Sempat terjadi baku hantam kedua kubu sebelum akhirnya dipisahkan petugas keamanan DPRD.
Gelar RUPST, PT Federal International Finance Angkat Siswadi Jadi Presdir Baru
PT Federal International Finance (FIF) mengangkat Presiden Direktur baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 pada Jumat, 19 April 2024.
