VIVAnews - Situasi ekonomi global secara obyektif dan prospek memang suram. Namun, masih tersirat harapan baru dengan adanya pemerintahan baru di Amerika Serikat.
Menurut Gubernur Bank Indonesia Boediono, di titik episentrum krisis, AS membawa harapan baru dengan adanya pemerintah baru dengan tim ekonomi yang baru, yang berjanji mengambil kekuatan penuh dalam mengatasi krisis.
"Saya melihat, paling tidak sebagian dari langkah-langkah yang diambil sebelumnya mulai menunjukkan hasilnya, meski masih minim bila dilihat dari skala krisis yang berkembang," kata dia dalam pidato acara Bankers Dinner di Jakarta, Jumat malam, 30 Januari 2009.
Dia menambahkan, kemauann antar negara besar untuk berkoordinasi dalam kebijakan juga semakin menguat.
Boediono mengakui, di tengah suasana yang kurang menguntungkan, Indonesia tidak berada pada posisi terburuk di antara negara-negara lain. "Postur makro, termasuk tingkat pertumbuhan ekonomi tidak terlalu jelek, dan industri perbankan cukup mantap," ujarnya.
Perbankan, kata dia, perlu melihat permasalahan yang dihadapi secara obyektif agar dapat mengambil langkah-langkah yang benar dalam menjawab masalah.
Boediono juga mengajak industri perbankan optimistis bahwa dengan tekad bersama dan langkah terukur, perbankan akan melewati masa sulit. "Kita harus percaya diri dan optimis bahwa kita mampu dan kita akan keluar dari krisis ini dengan selamat," kata dia.