Investor Memburu Saham BUMN

VIVAnews-Investor mulai memburu saham-saham BUMN dan blue chips pada transaksi Rabu, 17 September 2008. Kondisi tersebut mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terangkat 34,25 (1,97 persen) poin ke level 1.769,894.

Dalam daftar 10 besar saham penggerak indeks, 40 persen di antaranya ditopang saham-saham BUMN. Beberapa saham BUMN yang mengontribusi kenaikan indeks di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sementara itu, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) juga termasuk di antara saham BUMN yang menyumbang penguatan indeks.

Selama transaksi, saham Bank Mandiri mengontribusi penguatan indeks sebesar 3,38 poin setelah harganya naik Rp 125 menjadi Rp 2.550. Saham Telkom menguat Rp 100 ke posisi Rp 6.700, BBRI terangkat Rp 150 menuju Rp 5.300, dan ANTM melonjak Rp 180 ke level Rp 1.230.

Analis PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah mengatakan, selain terimbas sentimen positif dari keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yang mempertahankan suku bunga sebesar dua persen, kenaikan indeks ditopang penguatan saham BUMN dan blue chips.

“Sebagian pemodal mulai mengoleksi saham-saham BUMN dan blue chips,” tegas dia kepada VIVAnews di Jakarta.

Apalagi, nilai tukar rupiah sempat menguat terhadap dolar AS. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah berada di level Rp 9.388 per dolar AS, menguat dibanding sehari sebelumnya Rp 9.470 per dolar AS.

Dia menambahkan, harga saham-saham BUMN sudah terdiskon cukup besar dan secara teknikal dalam posisi jenuh jual (oversold). Kondisi tersebut mendorong sebagian investor untuk mengakumulasi beli, karena saham-saham BUMN unggulan cenderung cepat berbalik menguat  (rebound).

Meski demikian, dia mengingatkan, penguatan indeks di bursa saham domestik masih akan dipengaruhi kondisi global. Fluktuasi pasar finansial global yang ditandai dengan keterpurukan sebagian institusi keuangan di AS ikut berimbas negatif ke pasar saham Eropa dan Asia.

Pada transaksi hari ini, sebanyak 108 saham menguat, 50 terkoreksi, dan 53 saham stagnan. Pemodal asing membukukan penjualan bersih (net selling) Rp 14,09 miliar. Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 4,01 triliun dengan volume saham berpindah tangan sebanyak 3,78 miliar unit.

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir
Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024