Masakan Rumah ala Bu Doning

VIVAnews – Soal makanan enak dan murah Yogya memang gudangnya. Tapi beda buat wisatawan beda pula buat para pelajar dan mahasiswa perantau yang studi Yogya. Tiap hari makan di tempat-tempat enak dan ngetop itu tentu saja akan menguras kocek mahasiswa yang pas-pasan.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Bagi mahasiswa UGM, terutama yang tinggal daerah Sekip, Sendowo sekitarnya, ada warung makan yang selain murah meriah enak, juga serasa makan di rumah.

Tempatnya nyempil di gang yang mobil pun sulit masuk. Cari saja Toko Bali,dan masuklah di gang yang persis di sampingnya. Hampir diujung gang yang buntu itu, ada Warung Bu Doning. Begitulah kami menyebutnya, sesuai nama pemiliknya.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Menu-menu  ala rumahan seperti sayur bening, rendang, goreng tempe, ayam kecap, dan bihun goreng siap menggoda perut-perut yang lapar.

Menunya pun berganti tiap hari, bahkan ada yang hanya muncul di hari-hari tertentu. Saya ingat menu favorit yang selalu ditunggu, rendang hati sapi itu hanya tersedia setiap hari Senin dua pekan sekali. Kadang saya kecele, karena datang di hari Senin yang salah.

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

Bu Doning bukan hanya menyediakan makanan enak yang bisa ditukar dengan beberapa lembar ribuan rupiah saja, tapi juga ramah dan hafal nama semua pelanggannya.

Tak heran bila Bu Doning seperti menjadi ibu bagi anak-anak rantau yang jauh dari keluarga itu. Bahkan eyang, sebutan kami untuk ibunya Bu Doning yang sebelumnya juga turut meladeni para langganan yang kelaparan.

Senyum ramahnya dan sapaan,  menyambut kedatangan setiap tamunya. Dia pun seringkali hafal menu-menu kesukaan para tamu rutinnya. Bahkan setiap tahun rutin mengundang makan gratis para pelanggannya  pada saat merayakan ulang tahun. Momen yang ditunggu tentunya oleh para mahasiswa yang ingin berhemat.

Setelah bertahun-tahun  tinggal di Jakarta, bila berkunjung ke Yogya saya selalu menyempatkan diri menengok Bu Doning. Merasakan kembali masakan rumah ala Bu Doning, sambil lesehan di ruangan yang tak seberapa luas itu bergabung dengan para mahasiswa langganan baru Bu Doning.

Biasanya saya juga mengobrol soal kabar kawan-kawan lama yang ternyata memiliki kebiasaan sama dengan saya, selalu berkunjung ke Warung Bu Doning bila ke Yogya.

Hebatnya, Bu Doning pun tak lupa dengan “alumni” warungnya yang telah meninggalkan Yogyakarta. Pelukan hangat dan ciuman di pipi selalu menyambut  kunjungan  “anak-anaknya”  yang kangen.  Dalam kunjungan terakhir pun saya dikejutkan oleh harga makanan dan minuman yang masih sangat murah.

Tentu karena saya sudah terbiasa dengan harga makanan dan minuman di Jakarta, sehingga membayar tujuh ribu rupiah untuk sepiring nasi dengan ayam kecap, sayur dan segelas the manis panas, cukup membuat saya kaget sesaat. Ah..Yogya memang masih tak terkalahkan urusan harga murah dan makan enak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya