Mazda Indonesia Perluas Jaringan

VIVAnews -  PT Mazda Indonesia akan memfokuskan untuk memperluas jaringan dan layanan konsumen di tahun ini. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan perusahaan otomotif tersebut.

Menurut Presiden Direktur Mazda Indonesia Yoshiniro Nishihara, langkah itu untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan dan memperkuat empat aspek utama yakni aksesibilitas, interaksi, keragaman, dan kualitas.

Hal tersebut, kata dia, akan dibuktikan dengan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara ASEAN yang memiliki jajaran terlengkap mobil Mazda pada semester II tahun ini. "Kami bangga dengan penjualan Mazda pada 2008," ujar Nishihara usai acara Mazda Media Briefing bertema Diskusi Industri Otomotif Indonesia & Outlook 2009 di Jakarta, Selasa, 3 Februari 2009.

Nishihara menambahkan, agar memperluas jaringannya di pasaran, Mazda akan menambah 12-17 dealer sehingga terdapat 25-30 dealer di seluruh Indonesia. "Target utama perluasan jaringan adalah Jawa dan Sumatera," tutur Nishihara.

Di samping meningkatkan jaringan dealership, ujar Nishihara, promosi tetap akan diperkuat dengan promosi digital lewat situs yang menyajikan informasi mengenai produk-produk perusahaan. "Pengunjung bisa melakukan pemesanan dan ujicoba melalui website," kata dia.

10 Lahan Terlantar yang Paling Menakjubkan di Bumi Saat Ini

Sementara itu, target penjualan tahun lalu sebesar 2.000 unit telah berhasil dilampaui. Sebab, kata dia, kinerja perusahaan pada 2008 meningkat sebesar 68 persen mencapai 2.241 unit dari 1.336 unit pada akhir 2007.

Hal itu, ujar Nishihara mengindikasikan bahwa produk Mazda mendapat respon baik dari pasar otomotif Indonesia. "Tapi, untuk tahun ini Mazda menargetkan penjualan 1.700 unit," kata dia tanpa mengungkapkan alasannya.

Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae, Minta Hakim MK Putuskan Sengketa Pilpres Secara Adil
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat berkunjung di SMPN 2 Tanggulangin. (Istimewa)

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor tidak memenuhi panggilan KPK pada Jumat, 19 April 2024, sebagai saksi dalam kasus korupsi pemotongan insentif ASN

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024