Arshavin Kelewat Mahal

VIVAnews - Kepindahan Andrei Arshavin ke Arsenal memang tak henti menuai pujian dari para petinggi The Gunners.

Anies Berkunjung ke Rumah Dinas Cak Imin: Tradisi Lebaran Kita Saling Berkumpul

Pelatih Arsene Wenger bahkan tak segan memujinya sebagai pemain kunci yang akan membawa perubahan istimewa pada klub. Tak cukup sampai disitu, The Professor mensejajarkannya dengan pemain-pemain bintang Real Madrid dan Manchester United.

Tapi yang namanya pujian pasti datang sejajar dengan kritikan. Dan orang pertama yang berani menyuarakan keprihatinannya adalah mantan bintang The Red Devils, Andrei Kanchelskis.

Menurut punggawa MU di era 1991–1995 itu, harga yang dibayarkan The Gunners kelewat mahal. Arshavin tak layak dihargai 19 juta Euro (Rp 283 miliar lebih). Mantan pemain Zenit St.Petersburg itu 'cuma' berharga 7,8 juta Euro (Rp 118 miliar lebih)

"Di Inggris, gaya permainannya berbeda. Akan sangat sulit buat Arshavin untuk terbiasa dengannnya," ujar Kanchelskis seperti dilansir The Daily Mail

Kritik lain yang kini berhembus menyoal pembelian Arshavin yang sudah kelewat batas waktu. Zenit dan Arsenal harusnya menyelesaikan berkas administrasi sebelum pukul 17.00 tanggal 2 Februari kemarin.

Bikin Kagum, TVXQ Ucapkan Selamat Lebaran Bagi Penggemarnya di Indonesia

Namun nyatanya pengurusan hal itu lewat dari waktu yang sudah ditentukan.

Pihak The Gunners melalui Chief Executive-nya, Ivan Gazidis, bersikeras kalau sudah memasukkan dokumen keputusan tepat waktu. Namun memang sisa berkas lainnya menyusul karena rumitnya negosiasi transfer.

"Terkadang Anda harus merelakan waktu berjalan begitu saja," ujar Gazidis.

Untuk penyelesaian masalah ini, FA dengan pihak Premier League sudah menyatakan kesanggupan mengatasi. Termasuk manajemen Arsenal yang terlihat cukup frustasi dengan negosiasi ini.

David Da Silva Hattrick, Persib Bandung Benamkan Persebaya Surabaya
Demo mahasiswa terkait hasi pemilu 2024

Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu

Gabungan mahasiswa dari berbagai Universitas menyatakan dukungan terhadap hasil pemilu yang harus dihormati di depan gedung Mahkamah Konstitusi.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024