VIVAnews - Harga minyak jatuh di bawah US$ 41 per barel pada Jumat ini dipengaruhi oleh berita-berita buruk di pasar.
Penurunan harga itu dipicu oleh kabar sehari sebelumnya yang menyebutkan bahwa pengangguran meningkat dan perusahaan manufaktur Jerman menderita karena penurunan produksi terendah sejak 1990.
Harga minyak jenis light crude untuk pengantaran Maret turun 43 sen menjadi US$ 40,74 per barel, sedangkan untuk jenis London Brent turun sebesar 15 sen menjadi US$ 46,31 per barel.
Harga minyak sebelumnya menembus US$ 100, bahkan pada Juli tahun lalu mencapai puncaknya di kisaran US$ 147 per barel. Namun, krisis keuangan global dan merosotnya industri menimbulkan penurunan harga minyak kembali.
Sinyal dari produsen minyak yang tergabung dalam Negara Anggota Eksportir Minyak (OPEC) menyebutkan bahwa pemotongan produksi minyak akan mendorong kenaikan harga minyak.
(Reuters)