Proyek Terminal LNG Banten Terkendala Pasokan

VIVAnews - Menteri Negara Sofyan Djalil mengatakan, pembangunan receiving terminal LNG di Banten mengalami kendala. Pasalanya, untuk mencapai harga keekonomian receiving terminal itu membutuhkan LNG hingga 3 juta ton. Sedangkan produksi dalam negeri hanya 1,5 juta ton.

Sofyan mengaku telah meminta kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai keberlanjutan program ini. Dia mengatakan, jika pemerintah tetap mendukung pembangunan ini, Sofyan meminta pemerintah membuka kran impor LNG.

"Kecuali ada kontrak entah dari produsen mana di dalam negeri ini," kata dia di Jakarta, Jumat 6 Februari 2009. "Entah Tangguh atau manapun, yang mampu mencukupi hingga 3 juta ton."

Menurut Sofyan, jika ada cadangan pasokan tambahan sebesar 1,5 juta ton, pembangunan receiving terminal sudah tinggal jalan. "Masalahnya ini dibangun konsorsium tiga perusahaan, jadi tiga-tiganya harus mau," kata dia.

Pembangunan receiving terminal ini dilakukan konsorsium PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Perusahaan Listrik Negara, dan PT Pertamina. Jika masalahnya konsorsium ini ketiga perusahaan susah menyamakan perspektif, Sofyan meminta PGN mengambil alih proyek ini. "Biar PGN saja sebagai single," katanya.

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyampaikan hasil survei.

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini

Qodari mengatakan jika Paslon 01 dan 03 serius, seharusnya mereka ajukan gugatan pencalonan Gibran ke PTUN sejak awal saat pendaftaran peserta Pilpres 2024 ditetapkan KPU

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024