Fatwa Golput Haram

"Ada Upaya Mendistorsikan MUI"

VIVAnews - Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ichwan Sam mengatakan disinyalir ada upaya mendistorsikan Majelis Ulama Indonesia terkait diharamkannya golongan putih, golput.

Upaya tersebut, kata Ichwan bisa dilihat dari adanya isu-isu majelis ulama telah memasuki ranah politik. "Kami tidak masuk ke wilayah itu," kata Ichwan usai acara penyerahan infaq Hape Esia Hidayah di SMP Cipta Karya, Cawang, Jakarta Timur.

Majelis ulama, kata dia, menekankan wajib hukumnya untuk memilih pemimpin. "Pemimpin yang jujur, baik, yang memperhatikan umat, itu wajib dipilih. Tapi, haram hukumnya jika memilih pemimpin yang jahat, yang culas," kata dia.

Dalam pemilihan umum, tambah Ichwan, umat harus memilih yang baik diantara yang buruk. "Tidak mungkin dari ratusan pemimpin nggak ada yang baik satupun," tambah dia.

Terkait ajakan sejumlah orang untuk golput, misalnya oleh Gus Dur, Ichwan meminta masyarakat untuk memilah-milah. "Kalau mengajak orang karena jengkel, karena dia benci sama seseorang itu tidak bisa dibenarkan. Mengajak orang untuk golput itu salah," tambah dia.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Umar Shihab mengatakan fatwa haram itu setidaknya dapat mengurangi jumlah golput pada Pemilu 2009.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024