Boediono: Stimulus Pemilu Picu Ekonomi Jalan


VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia, Boediono mengungkapkan perekonomian Indonesia bukan hanya akan mendapatkan suntikan dari stimulus fiskal. Namun, ekonomi Indonesia juga akan didorong oleh stimulus pemilu.

"Stimulus pemilu ini merupakan fenomena menarik," kata Boediono saat rapat dengar pendapat dengan Komisi Keuangan DPR di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2009.

Gubernur BI mengingatkan situasi Pemilu pada 2004. Pada saat itu, jumlah uang beredar meningkat. Itu berasal dari dana Partai Politik, simpatisan dan lain-lain. Tahun ini, Boediono juga menilai bakal terjadi fenomena yang sama dimana perekonomian Indonesia juga akan dipicu oleh Pemilu.

Selanjutnya, jika Pemilu berjalan aman, menurut Boediono, maka akan meningkatkan kepercayaan para investor. Apalagi, jika kabinet yang dibentuk dianggap kredibel oleh pelaku pasar. "Begitu pemilu berjalan aman maka arus dana masuk akan meningkat pada kuartal keempat."

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee

Sedangkan soal stimulus fiskal, Boediono menilai sebagai kebijakan penting yang tidak bisa ditinggalkan. Apalagi, tindakan yang sama juga dilakukan di berbagai negara dalam menghadapi situasi krisis. Boediono memberikan contoh senat Amerika Serikat yang menyetujui paket stimulus fiskal presiden Barack Obama sebesar US$ 790 miliar atau Rp 8.700 triliun. 

"Karena itu, kami sangat mendukung pemerintah agar mendapatkan persetujuan DPR untuk meningkatkan paket stimulus fiskal," katanya. Jadi, menurut dia, jika pemerintah memiliki target stimulus fiskal Rp 71 triliun merupakan suatu batas yang wajar.


Dengan perkiraan situasi seperti itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan positif 4-5 persen. Namun, risiko pertumbuhan turun ke bawah juga cukup besar. Sedangkan, inflasi diperkirakan berada di kisaran 5-7 persen. Hanya itu bergantung pada kondisi cuaca, serta asumsi berbagai indikator lain tidak memburuk.

Dokter Boyke

Dokter Boyke Ungkap Fetish Seks dengan Mayat hingga Penyebabnya

Dokter Boyke memberikan himbauan untuk menghindari insiden seperti hal tersebut, pihak keluarga garis menunggu jenazah atau mayat keluarganya.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024