Arema Tahan Imbang PSMS Medan

VIVAnews – Harapan PSMS Medan untuk meraih poin sempurna di hadapan publiknya kandas. Arema Malang yang baru saja mengalami kekalahan menyakitkan 4-0 dari Sriwijaya FC menjadi batu sandungan bagi Ayam Kinantan untuk merebut tiga poin saat tampil di Stadion Siliwangi, Bandung, Kamis, 12 Februari 2009.

Pada lanjutan putaran 2 Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 ini, PSMS ditahan imbang tamunya Arema 0-0. Tambahan satu poin hanya mampu membuat kedua tim naik satu strip. PSMS naik ke posisi 13 dengan 16 poin dari 21 pertandingan.

Sedangkan PSIS naik ke posisi 10 menggantikan tempat Pelita Jaya. Singo Edan sampai pertandingan ke-20 mengantongi 27 poin.

“Saya harus mengungkapkan rasa syukur dengan keberhasilan anak-anak menahan kebangkitan prestasi PSMS di kandangnya sendiri. Sungguh, hasil imbang 0-0 ini sangat melegakan hati. Saya sempat khawatir anak-anak masih trauma dengan kekalahan beruntun di partai sebelumnya,” ujar Gusnul Yakin, pelatih Arema, kepada Dani Wihara, wartawan GOSport, Kamis, 12 Februari 2009.

Menurut Gusnul, kunci sukses memetik poin adalah kepercayaan diri pemain yang tinggi. Mereka mampu main spartan. Berani meladeni serangan yang dikembangkan lawannya. Juga tidak pernah kehilangan konsentrasi dalam menyerang dan bertahan dari serangan balasan yang dilancarkan Ellie Aiboy cs.

“Buktinya, selain bisa menahan serangan lawan, kita juga punya peluang untuk menjebol gawang mereka. Hanya karena nasib belum berpihak, peluang yang kita dapatkan sirna. Tapi, secara umum, anak-anak sudah mulai bangkit dari keterpurukan. Tinggal membuat tipikal main mereka lebih agresif lagi,” beber Gusnul.

Sebaliknya, Liestiadi, pelatih PSMS sangat kecewa dengan hasil seri ini. Pasalnya, tim kebanggaan warga Sumatera Utara itu bertindak sebagai tuan rumah. Tambahan satu poin membuat PSMS kesulitan untuk menghindar dari zona degradasi.

“Satu poin sebenarnya sebuah kehilangan besar. Tapi, itulah yang mesti kita terima. Kita memang harus bekerja lebih keras lagi dan pintar menyiasati persoalan non teknis. Misalnya, cepat melakukan recovery dari padatnya jadwal pertandingan yang mesti dilakoni. Juga kelelahan di perjalanan karena kita selalu pergi malam sebelum pertandingan digelar dari mess kita,” kata Listiadi, pelatih PSMS Medan.

Pertandingan PSMS vs Arema diwarnai dua kartu merah. Masing-masing diberikan wasit kepada Alexander Pulalo yang melakukan pelanggaran keras kepada pemain PSMS, Leonardo Martin Zada di menit ke-77.

Di penghujung pertandingan, saat wasit akan meniup peluit tanda pertandingan berakhir, giliran Zada yang kena batunya. Ia juga harus keluar lapangan setelah mendapat kartu kuning kedua.

Upayanya menghalau serangan dianggap wasit terlalu membahayakan Arif Suyono. Kakinya terlalu tinggi saat melakukan sliding teckel. Ini merupakan kartu merah kedua Zada dalam tiga pertandingan yang dilakoninya di putaran kedua ini.

PSMS Medan: Markus Horison, Ramadhani/Ruben Sanadi, Aun Carbini (KK), Reswandi, Edi Sibung, Esteban Javier, Agus Suprianto/Syahroni (KK), Leonardo Martin (KM-2KK), Zada, Rachmad Affandi, Ellie Aiboy, Mario Costa/Juan, Sallabery
Pelatih: Liestiadi

Arema Malang: Kurnia Mega, Suroso, Boubakar Kieta (KK), Alexander Pulalo (KM), Erik Setyawan, Hendra Ridwan, Souleymane, Traore, Arief Suyono (KK), Fandi Mochtar, Patricio Morales/Dendi, Santoso
Pelatih: Gusnul Yakin

Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam
Ilustrasi cuaca panas.

Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas

Thailand mengeluarkan peringatan baru tentang cuaca panas ekstrem dimana pemerintah mengatakan sengatan panas telah menewaskan sedikitnya 30 orang tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024