Kunjungan Hillary Clinton ke Asia

AS Ingin Pererat Hubungan dengan Asia

VIVAnews - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton berjanji untuk mempererat hubungan AS dan Asia dalam rangka  menghadapi krisis ekonomi global dan perubahan iklim, serta mencegah pengembangan nuklir.

Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5

Dalam kunjungan ke Jepang, Indonesia, Korea Selatan dan China, kunjungan luar negeri pertamanya sebagai Menlu, Clinton mengatakan dalam pidatonya, Jumat 13 Februari 2009, dia siap untuk menyampaikan keinginan Amerika akan komitmen yang lebih kukuh dan tepat.

Menlu Clinton juga menambahkan, dirinya siap bekerjasama dengan para pemimpin di Asia untuk memecahkan krisis ekonomi yang mengancam Pasifik seperti juga wilayah lain, siap memperkuat sejarah kemitraan dan persekutuan sambil mengembangkan ikatan yang lebih dalam dengan semua negara.

4 Tim Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Indonesia Siap Nyusul?

Dalam  pidato kebijakan luar  negeri pertamanya, yang disampaikan pada acara Asia Society, lembaga pendidikan non partisan. Menlu Clinton mengatakan dia siap membantu mencegah pengembangan senjata nuklir di Asia.

Clinton juga menambahkan program nuklir Korea Utara masih menjadi tantangan besar. Clinton mengatakan pemerintahan Presiden Barack Obama akan membangun hubungan yang kokoh dengan rezim pendukung Stalin yang terisolasi ini, bila mereka membatalkan program nuklir mereka, yang telah menakutkan dunia tahun 2006 dengan tes peralatan nuklir.

Bila Pyongyang membatalkan program nuklirnya, AS akan menormalisasi hubungan bilateral kedua negara, mengganti  persetujuan gencatan senjata di Semenanjung Korea dengan perjanjian damai permanen.AS juga, kata Clinton, akan membantu kebutuhan energi dan ekonomi rakyat Korea Utara yang mengalami kelaparan dan kesulitan ekonomi.

Bikin Silau, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi

Menurut analis, Menlu Clinton memilih Jepang sebagai negara pertama yang dikunjunginya, untuk meluruskan pendapatnya selama masa kampanye presiden yang menyebut hubungan AS-China sebagai yang paling penting.

Menlu Clinton menekankan perubahan iklim akan menjadi topik kunci dalam kunjungannya, terutama dnegan pertumbuhan industri China yang sangat cepat.“Perubahan iklim bukan hanya isu lingkungan atau energi, tapi juga memiliki implikasi bagi kesehatan, ekonomi dan keamanan kita,” kata Clinton.

Kunjungan Menlu Clinton ke Asia didampingi oleh Todd Stern, utusan khusus untuk perubahan iklim, untuk memulai pembicaraan yang diharapkan akan menciptakan peluang kerjasama.

“Saya akan menekankan masalah energi bersih di Jepang dan Korea Selatan, dan mencari jalan untuk bekerja dengan Indonesia juga,” kata mantan Ibu Negara AS ini.

Menlu Clinton dijadwalkan berkunjung ke Jepang 16-18 Februari, Indonesia 18-19 Februari, Korea Selatan 19-20 Februari, dan China 20-22 Februari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya