Jelang Pemilu AS

Debat Terakhir Obama-McCain Kian Sengit

VIVAnews - Putaran terakhir debat kandidat presiden Amerika Serikat, Rabu malam 16 Oktober 2008 waktu setempat (Kamis pagi WIB), ternyata berlangsung lebih sengit dari dua putaran sebelumnya. Barack Obama dari Partai Demokrat dan lawannya John McCain dari Partai Republik terlihat saling mencela program yang ditawarkan masing-masing kandidat dalam menanggapi krisis ekonomi yang tengah melanda AS dan dunia.

Dalam debat yang berlangsung di gedung Universitas Hofsra di Hempstead, New York, McCain menuduh Obama yang akan memecah belah rakyat dengan memperjuangkan kenaikan pajak agar "pembagian kemakmuran jadi merata." Obama langsung membantah tuduhan tersebut, bahkan dia mendukung pengurangan pajak bagi 95 persen dari seluruh warga Amerika.

"Tidak ada yang suka pajak," kata Obama di tengah debat yang berlangsung selama 90 menit. "Namun pada akhirnya kita harus menanggung biaya bagi investasi-investasi pokok" yang diperlukan untuk ekonomi.

"Kalau tidak ada yang suka pajak, maka jangan dinaikkan bagi siapapun, oke?" balas McCain sambil tertawa sinis.

McCain, yang kalah populer dengan Obama dalam sejumlah jajak pendapat, juga mengaku kecewa dengan sikap pemerintahan George W. Bush yang tidak menyetujui usulannya agar mengucurkan anggaran US$ 300 miliar untuk membantu warga yang kesulitan membayar cicilan hipotek rumah kepada bank.

"Senator Obama, saya bukan Presiden Bush," kata McCain. "Bila Anda ingin menantang Presiden Bush, seharusnya Anda lakukan empat tahun lalu," lanjut senator asal negara bagian Arizona tersebut.

Sedangkan Obama mengaku bahwa pada dasarnya setuju dengan tuntutan agar pemerintah harus membantu para pemilik rumah yang kesulitan membayar cicilan di tengah krisis ekonomi saat ini. Namun, "Dengan melihat rencana yang disusun Senator McCain, sepertinya ini lebih dianggap hibah kepada bank," lanjut senator dari negara bagian Illinois.   

Debat yang dipandu oleh Bob Schieffer dari stasiun televisi CBS tersebut merupakan yang terakhir dilakukan oleh Obama dan McCain jelang pemilihan umum pada tanggal 4 November 2008. Dalam debat itu, McCain dan Obama duduk satu meja dengan moderator. 

Berdasarkan sejumlah jajak pendapat terkini, McCain harus berjuang keras meningkatkan popularitasnya di mata para calon pemilih. Pasalnya, Obama terus-menerus unggul dalam sejumlah survei sehingga menambah kepercayaan diri bagi dia untuk menjadi warga kulit hitam pertama yang memimpin AS sepanjang sejarah Negeri Paman Sam. Tim kampanye McCain pun selama ini cenderung mempertahankan wilayah-wilayah yang dikenal menjadi basis pendukung Republik ketimbang berusaha mempengaruhi pendukung Demokrat. (AP)

Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan
PM Spanyol Pedro Sanchez

Istri Kena Tuduhan Korupsi, PM Spanyol Bersiap Mengundurkan Diri

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mempertimbangkan untuk mengundurkan diri lantaran istrinya menghadapi penyidikan pengadilan atas tuduhan korupsi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024