Dugaan Korupsi Mobil Pemadam

Rektor IPDN Diperiksa KPK

VIVAnews - Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Johanis Kaloh, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Johanis akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat dan mobil pemadam kebakaran.

"Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Oentarto," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP, saat dihubungi di Jakarta, Rabu 18 Februari 2009. Johanis diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Sekretaris Daerah Sulawesi Utara.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Oentarto Sindung Mawardhi adalah tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran. Mantan Dirjen Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri ini menjadi tersangka karena telah menandatangani radiogram pengadaan alat berat dan pemadam kebakaran di seluruh Indonesia.

Radiogram itu kemudian dijadikan dasar dalam pengadaan proyek di sejumlah daerah. Radiogram itu berisi petunjuk pengadaan alat pemadam kebakaran. Dalam radiogram itu juga disebut mengenai spesifikasi alat yang harus dibeli dan spesifikasi itu hanya dimiliki oleh PT Istana Sarana Raya.

Oentarto pernah mengaku radiogram itu dikeluarkannya di bawah ancaman senjata api milik Direktur PT Istana Sarana Raya, Hengky Samuel Daud, yang kini menjadi buronan komisi antikorupsi. Hengky beralasan Hari Sabarno, Manteri Departemen Dalam Negeri saat itu, memerintahkan Oentarto segera menandatangani radiogram.

Kasus pengadaan alat berat dan pemadam kebakaran ini telah menjerat sejumlah pimpinan daerah. Kasus terakhir yang sedang ditangani adalah untuk pengadaan di Jawa Barat. Mantan Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan, sudah dinyatakan sebagai tersangka.

Komisi juga sudah memeriksa sejumlah gubernur, yakni Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto (sekarang Mendagri), Gubernur Bali Dewa Made Beratha, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Gubernur Irian Jaya Barat Abraham Octavianus Atururi, Gubernur Maluku Utara Thaib Armain, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang.

Dinsos Makassar razia dengan mengamankan manusia silver yang mengemis di Jalan Kota Makassar.

Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan

Dinsos Kota Makassar Sulawesi Selatan membeberkan temuannya terkait pengemis di Kota Daeng, salah satunya soal penghasilan manusia silver yang mencapai Rp8 juta per bulan

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024