VIVAnews - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dikabarkan bakal menjadi pemegang saham mayoritas di PT Ades Waters Indonesia Tbk (ADES).
Sumber VIVAnews mengatakan, perseroan berniat mengakuisisi Ades untuk mendukung rencana ekspansi bisnis Indofood di tahun ini. "Selain itu, emiten juga berencana membagikan dividen sebesar Rp 50 per saham dari hasil kinerja tahun buku 2008," ujarnya di Jakarta, Rabu, 18 Februari 2009.
Franciscus Welirang, wakil presiden direktur Indofood Sukses Makmur ketika dimintai konfirmasi mengatakan belum mengetahui adanya rencana tersebut dan belum ada pembahasan ke arah itu. "Saya tidak tahu," ujarnya melalui pesan singkatnya yang dikirim ke VIVAnews di Jakarta, Rabu sore.
Dia juga mengatakan, mengenai pembagian dividen akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan, sehingga dirinya belum mengetahui adanya rencana tersebut.
Per 31 Januari 2009, CAB Holdings Limited memiliki saham berkode INDF sebesar 50,05 persen dan sisanya dimiliki publik. Sedangkan Water Partners Bottling SA menguasai saham Ades sebanyak 91,94 persen dan sisanya dimiliki publik.
Pada perdagangan Rabu, 18 Februari 2009, INDF ditutup melemah Rp 10 (1,06 persen) di level Rp 930. Broker PT ABN Amro Asia Securities Indonesia dengan kode HG tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Indofood.
Sedangkan ADES berakhir menguat Rp 55 (15,49 persen) menjadi Rp 410, dengan broker PT Erdikha Elit Sekuritas (berkode AO) menjadi broker yang paling banyak mengoleksi saham Ades.
Menurut analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto, rencana perseroan mengakuisisi Ades sepertinya kurang bernilai positif. Pasalnya, industri perusahaan air mineral itu jauh dari bisnis utama Indofood.
Kecuali, kata dia, perseroan kembali mengakuisisi perusahaan yang bisa memperkuat atau memperluas bisnis yang sedang digeluti. "Tentunya, hal itu bakal direspon positif pelaku pasar karena bisa berpengaruh pada kinerja emiten," ujarnya.
Sementara itu, hingga akhir kuartal-III 2008 perseroan membukukan laba bersih senilai Rp 1,14 triliun atau Rp 132 per saham. Sehingga pundi-pundi produsen mie instan terbesar di Indonesia itu meningkat 52,01 persen dibanding periode yang sama 2007 sejumlah Rp 683,30 miliar atau Rp 80 per saham.
Lonjakan laba bersih tersebut juga diikuti naiknya penjualan bersih dari Rp 19,67 triliun menjadi Rp 29,90 triliun atau menebal 66,27 persen. Bahkan, perolehan laba kotor emiten berkode INDF itu turut melesat hampir dua kali lipat menjadi Rp 7,29 triliun dari Rp 4,31 triliun.
Baca Juga :
Brutalnya Israel, Mayat Warga Palestina Ditemukan di RS Nasser dengan Kondisi Telanjang & Diborgol
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Amerika Curiga Terhadap Pertemuan Delegasi Korut-Iran Terkait Kerjasama Senjata
Wisata
16 menit lalu
Kunjungan delegasi ekonomi Korea Utara ke Iran telah menimbulkan kecurigaan dari pihak Amerika Serikat terkait kemungkinan kerjasama dalam program senjata. Kedatangan del
Muhammadiyah dikelola melalui perserikatan yang menyebar ke seluruh Indonesia sementara orang Sunda dikelola melalui sebuah teritori yang biasa disebut lembur atau kampun
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan di Piala Asia U-23
Jabar
26 menit lalu
Duel Korea Selatan vs Timnas Indonesia diprediksi akan berjalan alot. Kedua tim sama-sama memiliki kualitas pemain luar biasa. Selain itu juga, laga ini menjadi pertandin
Mendagri Tunjuk Charles Surung Jabat Pj Bupati Dairi, Pelantikan Dalam Waktu Dekat
Medan
28 menit lalu
SK Kemendagri RI, terkait keputusan dan penetapan Charles Surung sebagai Pj Bupati Dairi sudah diteken. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, belum diterima.
Selengkapnya
Isu Terkini