VIVAnews - PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) membeli floating production storage and offloading (FPSO) ketiga senilai US$ 25 juta. Pembelian dilakukan melalui anak perusahaan, Sabre Offshore Marine Pte Ltd.
FPSO adalah fasilitas terapung berbentuk kapal untuk produksi dan penyimpanan sementara minyak dan gas bumi yang secara permanen ditambatkan di lokasi operasi.
FPSO yang dibeli perseroan tersebut kini masih berada di Malaysia dan diharapkan bisa beroperasi pada Maret 2009.
"Total nilai investasi termasuk pembelian dan refurbishment FPSO diperkirakan mencapai US$ 25 Juta," ujar Sekretaris Perusahaan Mitra Rajasa Immaculata Watimena dalam siaran pers perusahaan yang diterima VIVAnews di Jakarta, Kamis 19 Februari 2009.
Immaculata menambahkan, FPSO tersebut akan memasuki tahap refurbishment. Perseroan masih menunggu penarikan dari Johor, Malaysia ke Indonesia. FPSO berbendera Panama dan akan dinamai Putri.
”Proses refurbishment untuk disesuaikan dengan kebutuhan ladang minyak tempat FPSO Putri beroperasi,” tutur dia.
Dia menjelaskan, FPSO Putri memiliki panjang 100,49 meter dan lebar 21,44 meter. Kemampuan produksi minyak mencapai 10.000 barel minyak per hari (barrels of oil per day/BOPD) dan produksi gas 10 juta standar metrik kaki kubik per hari (million metric standard cubic foot per day gas/MMSCFD).
Kapasitas penyimpanan minyak FPSO tersebut mencapai 53 ribu barel (bbl) yang terbagi dalam 11 tangki terpisah. ”Fasilitas akomodasi untuk pekerja bisa menampung 14 orang,” kata Immaculata.
Melalui pembelian tersebut, Immaculata menambahkan, pihaknya memiliki tiga FPSO, yakni FPSO Sea Good 101 yang beroperasi di ladang Oyong, FPSO Sabre 201 yang sedang tahap pembuatan disain, dan FPSO Putri.
”Kami berharap penambahan aset dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan memperkuat posisi Mitra Rajasa,” jelas dia.