Konser 'Tribute to Munir' Dilarang UI

Humas: Bukan Politik, Ini Murni Soal Teknis

VIVAnews - Universitas Indonesia menolak jika pelarangan terhadap pelaksanaan Konser 'Tribute to Munir' karena ada pesan politik yang akan disampaikan dalam konser tersebut sehingga berakibat negatif bagi UI.

Hal itu disampaikan oleh Humas Universitas Indonesi, Devi Rahmawati, saat dihubungi VIVAnews, Kamis 19 Februari 2009. Menurutnya UI tidak pernah melarang pelaksanaan konser karena terkait urusan politik. UI hanya meminta konser diundur hingga Desember mendatang.

Pelarangan tidak terkait dengan unsur apapun, kecuali murni masalah teknis dan masalah keamanan. Devi menambahkan, saat ini banyak agenda nasional yang akan digelar di UI dan akan berlangsung hingga April mendatang.

"Kami belajar dari pengalaman sebelumnya, jika saja dilaksanakan di dalam ruangan pasti akan mudah mengamankannya," ujar Devi.

Sementara istri aktivis HAM Munir, Suciwati berpendapat, pelarangan itu merupakan sebuah kemunduran bagi UI, yang merupakan representasi Indonesia di mata dunia. Alasan pelarangan, tambah dia, tidak jelas dan cenderung mengada-ada.

Ajang pertunjukan musik Munir di UI diorganisir oleh UKM Radio RTC UI berkolaborasi dengan KBR68H dan Kasum yang akan diselenggarakan pada Jum'at 20 Februari 2009 di lapangan parkir Fisip UI.

Larangan datang mendadak. Hanya 4 hari sebelum konser berlangsung. Alasannya, bermacam-macam, dari soal teknis, khawatir bakal rusuh, hingga kecurigaan konser ini membawa pesan politik dan bisa berakibat negatif bagi UI.

Rektorat minta supaya konser diundur tanggal 10 Desember 2009. "Unsur politisnya dimana? Lha wong cuma main musik dan nyanyi-nyanyi," ujar Direktur Radio KBR68H, Heru Hendratmoko dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Kamis 19 Februari.

PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus
ODGJ Ngamuk di Cengkareng, Mau Tikam Kakaknya

ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos

Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024