Politik Israel

Netanyahu-Livni Berbeda Sikap Soal Palestina

VIVAnews - Pertemuan antara perdana menteri terpilih Israel, Benjamin Netanyahu dari Partai Likud, dengan rivalnya dari Partai Kadima, Tzipi Livni, tidak berbuah hasil.

Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata

Pasalnya, Livni mengatakan ia dan Netanyahu belum satu kata mengenai penyelesaian konflik antara Israel dengan Palestina. Itu adalah pertemuan pertama Livni dan Netanyahu usai pemilihan umum Israel 10 Februari.

"Ada perbedaan mendalam mengenai topik Palestina, dan pertemuan ini tidak menyelesaikan hal tersebut," kata Livni setelah menemui Netanyahu di Yerusalem, Minggu 22 Februari 2009.

Livni menyatakan ia masih menimbang-nimbang untuk memimpin kubu oposisi. Menurut Livni, jika ia bergabung dengan pemerintahan Likud, ia mengkhianati kepercayaan rakyat Israel.

"Pilihannya kini antara harapan dan keputusasaan, membentuk dua negara bagi dua masyarakat dan tiadanya dorongan ke arah itu," kata Livni di hadapan pendukungnya.

Netanyahu menyatakan ia dan Livni bersepakat tentang hal-hal lain. Perbedaan dalam topik Palestina, menurut Netanyahu, dapat diselesaikan dengan niat baik.

"Bukan hal yang mustahil jika kami ingin mencari kesepakatan dan (kesepakatan) itu penting saat ini," ujar Netanyahu.

Netanyahu menolak menjelaskan isi pertemuan dengan Livni secara rinci. Tapi ia dan Livni sama-sama setuju untuk segera berdiskusi lagi.

Netanyahu diharapkan mengajak Livni bergabung dengan pemerintahannya dan memberikan jabatan menteri luar negeri kembali pada Livni. Peran serta Livni dalam pemerintahan Netanyahu dipastikan dapat mengurangi tekanan dunia internasional pada Israel.

Jika Netanyahu gagal mengajak Livni, ia harus berkoalisi dengan partai ultra-nasionalis dan dapat menghambat proses perdamaian dengan Palestina. Hal ini dapat merusak persahabatan antara Israel dengan Amerika Serikat. Presiden Amerika Barack Obama menyatakan akan memprioritaskan perdamaian Timur Tengah.

"Saya ingin bekerja sama dengan Obama dan berusaha mencapai perdamaian, keamanan, dan kemakmuran bagi kami dan negara-negara tetangga kami. Saya harap kami bisa mencapai itu dengan pemerintahan gabungan," kata Netanyahu pada wartawan sebelum bertemu Livni.

Namun Netanyahu tetap bersikeras menolak pembentukan negara Palestina, tidak seperti Livni. Netanyahu mengusulkan sebuah kerja sama ekonomi dengan penduduk Palestina dan tetap mendukung perluasan wilayah Israel di Tepi Barat.

Partai Kadima meraih 28 dari 120 kursi di parlemen (Knesset) dalam pemilihan umum yang digelar pada 10 Februari lalu. Lawannya, Likud, mendapatkan 27 kursi. Namun kontribusi sekutu-sekutu sayap kanan Likud membuat partai itu bisa memperoleh suara mayoritas hingga 65 jursi di Knesset.

Presiden Israel Shimon Peres telah menunjuk Netanyahu untuk membangun pemerintahan baru karena ia memperoleh dukungan lebih banyak. Netanyahu memiliki waktu enam minggu untuk membentuk koalisi. (AP)

Jorvan Veira

Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia

Jorvan Vieira, nama yang mungkin asing bagi pecinta sepak bola di tanah air. Namun, di benua Asia, nama ini begitu harum dan dihormati. Beliau adalah pelatih asal Brasil

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024