Politik Palestina

Abbas Butuh Dukungan Hamas

VIVAnews - Presiden Otoritas Palestina di Tepi Barat, Mahmoud Abbas, berharap kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, ikut serta dalam pemerintahan baru Palestina. Abbas juga menginginkan Hamas menghargai komitmen dunia internasional dalam proses perdamaian di Timur Tengah.

"Kabinet baru dengan keterlibatan Hamas akan mempermudah proses perdamaian," kata Abbas setelah menerima Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus, Senin 23 Februari 2009.

Klaus yang datang ke Palestina mewakili Ceko dan Uni Eropa menyatakan bahwa persatuan Palestina merupakan kunci pembicaraan apa pun di masa depan.

Harian Jerusalem Post edisi 23 Februari 2009 menulis bahwa upaya membentuk pemerintahan gabungan sejumlah faksi di Palestina selalu menemui kegagalan. Pembicaraan rekonsiliasi akan dilanjutkan di Mesir pekan ini.

Sementara itu, masa jabatan Abbas telah habis Januari lalu. Ia membutuhkan dukungan Hamas untuk terus berkuasa di Palestina.

Jika pembicaraan perdamaian gagal lagi dan Abbas tetap dilarang memasuki Gaza, wilayah itu akan tetap diisolasi dunia internasional. Selain itu, Hamas akan tetap dipinggirkan. (AP)

Indonesia, Singapore Discuss Labor Cooperation
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.

Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengakui kurangnya armada KA Feeder yang beroperasi merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh KA Cepat Whoosh

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024