Aturan Kelulusan Siswa Perlu Ditinjau Ulang

VIVAnews - Kebijakan Pemerintah yang menetapkan kelulusan siswa di tentukan oleh Pemerintah Pusat, melalui Ujian Negara, dianggap tidak tepat sasaran. Kalangan pendidik mendesak Pemerintah meninjau ulang kebijakan tersebut sekaligus melibatkan pihak sekolah dalam menentukan kelulusan siswa.

Kepala Sekolah MTs At-Tawazun, Subang, Tatang Tajudin, menyayangkan kebijakan pemerintah yang dianggap mengenyampingkan peran serta sekolah.

Menhub Pede Bandara Jenderal Besar A.H. Nasution Bakal Pacu Potensi Ekonomi di Mandailing Natal

“Yang mengerti bagaimana siswa itu khan, kami, pihak sekolah. Dengan demikian, tidak bijak ketika keputusan kelulusan siswa, ditentukan oleh pemerintah pusat, melalui UN itu,” katanya, Kamis, 26 Februari  2009.

Lebih lanjut, Tatang menegaskan, sebaiknya kelulusan siswa tidak hanya didasarkan pada tingkat kecerdasan intelektual semata. Perlu mempertimbangkan kecerdasan emosional dan spiritual.

"Dengan demikian, selain memiliki kecerdasan Intelektual, siswa pun memiliki jiwa sosial, dan akhlak yang baik. Dan yang mengetahui itu, pihak sekolah,” tegasnya.

Kendati demikian, menurut Tatang mendukung penuh kebijakan Pemerintah yang menaikan standar kelulusan siswa dari 5,25 menjadi 5,50. “Kami sangat mendukung dengan standar (kelulusan) tersebut. Dengan demikian, lulusan kita diharapkan mampu berkompetisi,” ujarnya.

Laporan: Inin Nastain | Subang

Kelompok Muslim AS Kecam Universitas di New York atas Penangkapan Mahasiswa Pro Palestina
Manajer Liverpool, Juergen Klopp

Klopp Siap Beri Bantuan untuk Arne Slot Jika Latih Liverpool

Manajer Liverpool Jurgen Klopp bersikeras bahwa Arne Slot dapat menghubunginya untuk meminta nasihat begitu juru taktik Belanda itu mulai bekerja di Anfield musim panas i

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024