Stimulus Tahap II Tergantung Kondisi Makro

VIVAnews - Pemberian stimulus tahap II yang tengah dikaji bisa dilakukan jika asumsi makro mengalami perubahan. Jika pertumbuhan ekonomi meleset dari yang ditargetkan, maka bisa saja stimulus tahap kedua akan ditambah.

"Jika kira-kira angka pertumbuhan tidak bisa naik ke atas mungkin kami akan menambah lagi," kata Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta, Kamis 5 Maret 2009.

Paskah mengatakan, rencana itu bisa menggunakan Pasal 23 Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009. Yang penting, asumsi pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, dan harga minyak stabil. Pemerintah akan melihat perkembangan pada semester satu 2009. "Kalau itu berubah kami bahas lagi," katanya.

Saat ini yang terpenting implementasi dari stimulus fiskal yang sudah ada sebesar Rp 73,3 triliun, terutama pelaksaan program 11 kementerian.

"Kelihatannya untuk memperbesar program yang seperti biasanya, kementerian harus memperbesar program-program yang ada di Rencana Kerja Pemerintah," katanya.

 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, The Interview

Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024