Kampanye Anti Software Ilegal Digelar

VIVAnews - Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual menggelar Kampanye Nasional HKI anti penggunaan software ilegal pada 1 Februari - 30 Juni.

Koordinator Administrasi Tim Nasional, Anshori Sinungan mengatakan, kampanye ini diluncurkan mengingat praktek pembajakan software sudah memprihatinkan. Kondisi ini hampir di seluruh industri software. 

“Padahal kontribusi industri yang termasuk dalam sektor teknologi informasi ini terhadap perekonomian nasional dinilai cukup signifikan,” kata Anshori dalam keterangan tertulis, Kamis 5 Maret 2009.

Anshori mengatakan, target utama kampanye ini membantu perusahaan atau industri nasional agar menyadari membeli software asli adalah investasi yang sangat terjangkau. Perusahaan seharusnya menyadari industri software telah banyak memberi dukungan dalam proses bisnis dan meningkatkan efisiensi kerja. 

“Karena itu, sudah saatnya industri nasional menggunakan software legal,” ujar Anshori yang juga Direktur Kerja Sama dan Pengembangan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum.

Menurut dia, pemakaian software legal juga berarti melindungi perusahaan dari kemungkinan risiko hukum dan denda yang tinggi, serta rusaknya reputasi akibat tertangkap memakai software ilegal.

“Melalui kampanye ini pemerintah ingin memastikan bahwa kekayaan intelektual harus dilindungi,” katanya.

Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, jika ditemukan adanya penggunaan software bajakan dalam perusahaan, perusahaan yang bersangkutan dan manajemen senior perusahaan dapat dihukum maksimal tujuh tahun penjara dan denda sebesar Rp 5 miliar.

Hingga saat ini, sudah ada sembilan industri software yang mendukung kampanye ini. Tiga perusahaan di antaranya perusahaan software multinasional, yaitu Autodesk, Microsoft, dan Symantec.

Sedangkan enam perusahaan software lainnya adalah perusahaan lokal, yakni Andal Software, Bamboomedia, Collega Inti Pratama, Intelix, SPSS Indonesia, dan Zahir. Bersama-sama pemerintah, sembilan perusahaan ini menggelar sejumlah program.
 
Program itu Get Legal for Less atau software legal tidak mahal dan menguntungkan. Dalam program ini pemerintah menggandeng sejumlah industri software untuk memberikan diskon atau harga khusus selama masa kampanye. 

Kampanye juga dilakukan dengan menggelar edukasi kepada penjual melalui pengunjung mal. Selain itu dilakukan pula pengiriman surat ke lebih dari 20 ribu perusahaan mengenai software dengan harga terjangkau. “Kami juga menggelar training bagi Usaha Kecil Menengah untuk mengembangkan kemampuan IT bagi sumber dayanya,” kata Anshori.

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5
Lemon dan madu

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Radang tenggorokan saat berpuasa bisa menjadi hal yang menyebalkan. Rasa gatal, perih dan kering di tenggorokan dapat mengganggu ibadah dan aktivitas sehari-hari.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024