VIVAnews – Setelah berhasil meraih dukungan 287 anggota komite pusat Partai Buruh, politisi senior Golda Meir akhirnya ditetapkan sebagai perdana menteri Israel pada 7 Maret 1969.
Mantan menteri luar negeri berusia 70 tahun tersebut diangkat sebagai perdana menteri menggantikan pejabat sebelumnya, Levi Eshkol, yang meninggal akibat serangan jantung.
Jalan Meir menuju kursi perdana menteri terbuka lebar setelah dua pesaing terdekatnya, Pejabat PM Yigal Allon dan Menteri Pertahanan Moshe Dayan, mengundurkan diri dari pencalonan.
Setelah menjabat selama tujuh bulan, pada Oktober 1969 Meir kembali terpilih sebagai perdana menteri setelah memenangkan pemilu Israel.
Sayangnya masa jabatan kedua Meir dinodai insiden perang Arab-Israel tahun 1973 yang membuatnya banyak dikritik oleh warga Israel.
Meskipun perang tersebut akhirnya dimenangi Israel, namun citra Meir di negara Zionis tersebut tidak pernah pulih seperti sedia kala. Alhasil, pada tahun 1974, perdana menteri wanita pertama Israel tersebut mengundurkan diri.