Alan Hansen

Kedalaman Man-United Tunda Pensiun Sir Alex

VIVAnews -- Pada final Piala Liga Inggris atau juga disebut Carling Cup, Minggu 1 Maret 2009, Sir Alex Ferguson bisa meracik line-up dengan mudah. Padahal, empat pemain intinya tak berada di bangku cadangan (bench). Tapi, Fergie Babes masih bisa meraih kemenangan.

Rasanya tak ada klub lain di Inggris Raya yang bisa melakukannya. Itulah sebabnya United terlihat sangat superior. Saat para rivalnya terus berjuang meraih kualitas, United bisa melakukannya dengan mudah.

Beberapa pekan terakhir, Ferguson mulai menuai hasil luar biasa. Ia bisa merotasi pemainnya dengan mudah, baik saat bersua Newcastle di Liga, juga lawan Fulham, Sabtu 8 Maret 2009, untuk menggapai semifinal Piala FA.

Sir Alex bisa menampilkan pemain berbeda, tapi timnya terus-terusan menang. Tak aneh jika di level kompetisi lebih rendah, transisi United dari game ke game terus menghadirkan trofi.

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Tentu, ini sebuah hasil kerja brilian, juga ancaman buat rival-rivalnya.

Lima trofi akan sangat mengagumkan buat United. Setapak demi setapak, Ferguson mulai merealisasikan mimpi United di Premier League dan Liga Champions. Piala Liga dan FA masuk prioritas, tapi sekadar buat pemanasan saja.

Liga Champions adalah tonil yang berbeda. Tapi, United masih jadi favorit saat menjamu Inter Milan, Rabu 11 Maret 2009. Anda pasti tahu Sir Alex akan melakukan banyak perubahan saat tampil lawan Newcastle dan Fulham, demi memberi sajian terbaik di laga lawan Inter.

Apalagi, setelah lawan Inter, United juga menjamu Liverpool, tiga hari kemudian. United harus meraih dua hasil terbaik untuk terus berada di pole position di dua kompetisi bergengsi itu.

Di Piala FA, hasil seri lawan Chelsea atau Arsenal tak masalah. Tapi, jika United bersua tim-tim di luar Big Four atau Top Six, Ferguson bisa mengubah skuadnya sesuka hati, tanpa meninggalkan tujuan utama: kemenangan.

Saya tak menyangka Ferguson bisa memiliki materi sedalam ini. Apalagi dengan banyaknya pemain di posisi berbeda.

Selain gelandang Darron Gibson dan penyerang Danny Welbeck yang menjadi starter di Piala Liga dan bermain bagus, masih ada bek Da Silva brothers. Juga bek Jonny Evans yang sangat siap untuk bermain 120 menit sebagai centre-back di final Piala Liga.

Ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab Ferguson terus menunda masa pensiunnya. Banyak spekulasi mengenai pensiun Sir Alex. Tapi, ia selalu terlihat muda di usianya: 67 tahun.

Saat Anda mengecap sukses, banyak orang bilang agar Anda berhenti di masa keemasan. Tapi, kebanyakan orang menjadi "tamak" dan Ferguson tentu mengintip beberapa tahun lagi yang masih menjanjikan sukses.

Tapi, untuk kasus Ferguson, tampaknya harus dilihat lewat pendekatan berbeda. Nyaris belum ada pengganti Sir Alex sampai kini. Apalagi, saat posisi United sedang kuat-kuatnya, tentu Ferguson takkan melepasnya begitu saja.

Tak bisa memastikan sampai kapan United akan mendominasi sepakbola Inggris. Trio senior: Paul Scholes, Gary Neville dan Ryan Giggs masih sangat berpengaruh di kamar ganti United. Saat mereka pensiun, mungkin itulah saatnya.

Saya pernah memprediksi dominasi Chelsea setelah meraih back-to-back gelar Liga Inggris. Tapi, kenyataannya itu tak terjadi.

Kini, sepertinya Man United bisa memukul semua orang, tapi pasti itu tak selamanya. Dan pastinya, hanya Sir Alex Ferguson yang pertama kali tahu.

Oleh Alan Hansen
Mantan bek Liverpool
Juara Eropa 3 kali
Kini komentator & kolomnis BBC & Telegraph

Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024