VIVAnews - Masa anak-anak adalah masa untuk bermain dengan kebiasaannya. Masa dimana mereka mengenal bakatnya. Itulah pandangan presenter Dik Doank mengenai masa anak-anak.
"Kadang-kadang kalau kita melihat mereka bimbang, kita panik, padahal itu adalah hal-hal yang membuat anak menjadi berwawasan," tutur Dik Doank saat berbincang dengan VIVAnews, usai acara Adu Bakat Anak Sehat di Cilandak Town Square, Jakarta, Minggu 8 Maret 2009.
Untuk mengetahui bakat anak, lanjut Dik Doank, adalah dengan menjadikannya sebagai sahabat. Karena ketika orang tua berperan sebagai orang tua, maka akan sulit untuk mengetahui bakat anak. "Dengan kata lain dia bukan anakku, yang penting adalah katakan dia sahabatku," ujarnya.
Peran sahabat, lanjut presenter dan penyanyi ini, juga dapat membuat anak kita selalu mengingat orang tuanya. "Saat kita menganggap dia sebagai sahabat, ketika kita bermain sebagai sahabat, yang mau menemani dia kapan pun, maka dia akan bercerita pada saat usia dia dewasa dan tidak akan lupa pada kita," tutur pemilik sekolah alam Jurank Doank itu.
Dik Doank, yang juga adalah presenter dan penyanyi ini, meminta kepada tiap orang tua berlaku bijak. Termasuk dalam menghadapi bakat anak yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua. "Perbedaan adalah anugerah yang tidak terbayar," jelasnya.
Dik Doang mengaku, ketertarikannya kepada dunia anak ini karena menganggap anak adalah tunas pengganti orang tuanya. Dik Doank juga tak segan mendirikan sekolah alam Jurank Doank. Sebanyak 500 anak-anak belajar di sekolah alam itu. Mereka mendapatkan pendidikan dengan gratis.
"Ketika saya mati, saya harus memberikan arti bagi yang hidup salah satunya adalah mempersiapkan anak-anak menjadi survive ke depan dan memiliki ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain," tuturnya.
Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada
AirNav telah mengeluarkan Notif atau NOTAM kepada pilot untuk waspadai munculnya balon udara yang diterbangkan secara liar di ketinggian 8.000 hingga 9.000 kaki.
